Akibat Adanya Varian Baru, Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat

Ilustrasi covid-19 Foto: Tokopedia

JagatBisnis.com –  Kementerian Kesehatan mengimbau agar warga tetap waspada setelah mereka mencatat peningkatan akumulasi kasus Covid-19 tiap pekan dalam beberapa waktu belakangan.

“Ada peningkatan kasus, dari yang biasanya 10-20 kasus per minggu, pekan kemarin ada peningkatan sampai 267 kasus per minggu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Tak hanya di Indonesia, situasi serupa juga terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Peningkatan kasus Covid-19 di kawasan ini menjadi sorotan, terutama karena terjadi menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Kementerian Kesehatan pun mengimbau agar warga berhati-hati ketika akan bepergian di dalam negeri, mau pun ke negara-negara yang sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19.

Baca Juga :   Malam Tahun Baru, Kerumunan Terjadi di Nol Kilometer Yogyakarta

Seorang warga Jakarta, Vela Andapita, sedang mengidap Covid-19 usai pulang dari Singapura pada pekan lalu.

Vela menuturkan bahwa sepulangnya dari Singapura pada 28 November lalu, ia sebenarnya tidak merasakan gejala apa pun. Namun, Vela memang sudah mendengar kabar mengenai peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

“Saat itu sudah mulai berpikir, aku kemarin baru dari sana, jadi sudah waspada kalau ada gejala, akau akan standby untuk cek,” ucap Vela pada Rabu (06/12).

Beberapa hari berlalu, Vela menjalani hari seperti biasa. Hingga akhirnya, ia mulai pilek setelah sempat kehujanan ketika berkunjung ke satu pasar.

Baca Juga :   Italia Cabut Aturan. Wajib Pakai Masker di Luar Ruangan

“Saya pikir pilek biasa karena gejalanya mirip, hanya meriang dan bersin-bersin. Itu baru muncul Minggu malam [03/12],” tutur Vela.

Merasa gejala yang ia alami seperti flu pada umumnya, Vela pun pergi ke kantor keesokan harinya, Senin (04/12). Namun menjelang malam, bersin dan batuk yang ia alami kian intens.

“Malamnya menggigil luar biasa. Demam sampai 38,8 derajat Celsius dan paginya badan rasanya babak belur, remuk banget,” ucapnya.

“Kalau linu persendian kan memang seperti meriang biasa. Ini enggak. Badan seperti habis digebuk orang.”

Baca Juga :   Kasus Covid-19 di Kantor Melonjak, Vaksinasi Tak Jaminan jadi Kebal

Juru bicara Kemenkes, Syahril Mansyur, memaparkan bahwa secara umum, gejala Covid subvarian EG.2 dan EG.5 lebih ringan ketimbang varian-varian sebelum Omicron.

“Tidak ada gejala khusus. Hanya batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Lebih ringan,” tutur Syahril.

Menurut Syahril, gejala ringan biasanya tak memerlukan obat dan perawatan khusus, seperti bantuan oksigen atau infus.

Covid dengan gejala ringan seperti ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya setelah mengasup vitamin dan antivirus.

Meski demikian, Syahril tak menutup kemungkinan subvarian EG.2 dan EG.5 dapat menimbulkan gejala berat pada orang-orang yang memiliki komorbid. (tia)

MIXADVERT JASAPRO