Pelindo Siap Bongkar Muat Beras Impor 24 Jam Demi Cegah Krisis Pangan

JagatBisnis.com –  Krisis pangan global yang tengah melanda dunia, membuat pemerintah Indonesia mengambil langkah antisipasi dengan mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 1 juta ton yang berhasil diimpor karena keterbatasan kapasitas bongkar muat pelabuhan.

Untuk mengatasi hal tersebut, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menyatakan siap melakukan bongkar muat beras impor 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

“Pola pemberian layanan operasional 24/7 atau non-stop sudah Pelindo terapkan sejak beberapa tahun lalu. Waktu kerja ini berlaku untuk semua jenis komoditas yang akan dibongkar muat, termasuk beras,” kata Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono.

Baca Juga :   Polandia Berisiko 'Hukuman' Akibat Menolak Impor Gandum Ukraina

Arif menambahkan, layanan 24/7 pelabuhan ini harus diimbangi pihak-pihak terkait termasuk Bulog yang pasti juga mampu menyiapkan gudang-gudang beroperasi 24 jam sehingga akan memperlancar pembongkaran dan penyimpanan beras untuk distribusi ke masyarakat.

“Di manapun proses bongkar beras dilakukan, pelabuhan yang dikelola Pelindo pada prinsipnya siap memberikan layanan 24/7 dan tentunya kelancaran arus barang ini dapat terwujud jika seluruh elemen yang terkait juga dapat memberikan pola waktu kerja yang sama,” pungkas Arif.

Baca Juga :   Pemerintah Beri Tambahan Bansos Beras dan BLT El Nino Rp400.000 untuk Bantu Masyarakat

Sementara itu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan Bulog telah membuka destinasi tambahan pelabuhan penerima baru untuk mempercepat realisasi pembongkaran beras impor.

“Untuk percepatan realisasi impor beras ini kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan namun dalam rangka percepatan kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima,” kata Buwas.

Baca Juga :   Harga Beras hingga Cabe Turun Pekan Ini

“Adapun stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,3 juta ton, kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya lebih dari cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna menjaga stabilitas harga beras di masyarakat,” pungkas Buwas.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO