JagatBisnis.com – Seorang pejabat senior lembaga pemasyarakatan Thailand mengumumkan bahwa mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, dapat dibebaskan bersyarat paling cepat akhir Februari. Ini terjadi setelah hukuman penjara delapan tahun yang dijatuhkan padanya diringankan menjadi satu tahun setelah dia kembali dari pengasingan yang berlangsung selama 15 tahun.
Thaksin Shinawatra adalah politisi paling terkenal di Thailand dan mengalami pengasingan setelah digulingkan melalui kudeta militer pada tahun 2006. Selama pengasingannya, Thaksin dihukum secara in absentia dalam tiga kasus yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan, konflik kepentingan, dan penyimpangan.
Kepulangan dramatis Thaksin ke Thailand bulan lalu bertepatan dengan penunjukan sekutunya, Srettha Thavisin, sebagai perdana menteri baru negara itu, mengakhiri bulan-bulan ketidakpastian setelah pemilu pada bulan Mei. Partai-partai yang bersekutu dengan Thaksin telah memenangkan setiap pemilu sejak tahun 2001, hingga pemilu tahun ini ketika Pheu Thai, partai yang didukung oleh keluarganya, berada di urutan kedua.
Thaksin, seorang miliarder telekomunikasi, terkenal dengan kebijakan populisnya yang menarik perhatian masyarakat miskin Thailand, namun ia juga telah berkonflik dengan elite uang lama dan militer royalis, yang juga menggulingkan pemerintahan saudara perempuannya pada tahun 2014. Ada spekulasi tentang kemungkinan kesepakatan antara Thaksin dan musuh lamanya, terutama setelah partai pro-militer memberikan dukungan kepada kandidat Pheu Thai, Srettha, untuk membentuk pemerintahan baru.
Namun, baik Thaksin maupun Srettha telah menyangkal adanya kesepakatan tersebut. Setelah kembali ke Thailand, Thaksin dirawat di rumah sakit polisi karena masalah kesehatan, termasuk nyeri dada dan tekanan darah tinggi.
Raja Maha Vajiralongkorn kemudian mengurangi hukuman penjara delapan tahun Thaksin menjadi satu tahun. Menurut Wakil Direktur Jenderal Departemen Pemasyarakatan, Setelah menjalani hukuman selama enam bulan, Thaksin akan memenuhi syarat untuk mendapatkan pembebasan bersyarat, terutama karena dia berusia lebih dari 70 tahun dan memiliki masalah kesehatan. Departemen pemasyarakatan akan melakukan penilaian untuk setiap kasus, dan pembebasan bersyarat tidak memerlukan proses permohonan dalam kasus seperti ini.
(tia)
