Musim Mas Berkolaborasi dengan Para Pemangku Kepentingan Siap Hadapi Karhutla

JagatBisnis.com –  Untuk mengimplementasikan instruksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Musim Mas dan masyarakat setempat berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Hal itu dilakukan karena dampak karhutla sangat luas, mulai dari ekonomi, sosial hingga politik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Sannusi mengatakan idealnya pengelolaan dan pengendalian karhutla tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Tapi. juga melibatkan perusahaan, TNI, Polri, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

“Apalagi, salah satu perusahaan minyak sawit terintegrasi terbesar di dunia, Musim Mas sangat menekankan untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi risiko kebakaran hutan dan lahan dalam wilayah operasionalnya, serta seluruh rantai pasokannya,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa (21/8/2023).

Baca Juga :   Kemendagri Bangun Ekosistem Pemilu Sehat melalui Gerakan Revolusi Mental

Pada kesempatan yang sama, General Manager Corporate Affairs Musim Mas Group Teuku Kanna Rhamdan mengaku, pihaknya memahami pentingnya mendukung upaya yang dilakukan pemerintah. Maka, Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Musim Mas yang terintegrasi, tidak saja disosialisasikan dan diimplementasikan bagi karyawan dan pekerja yang terlibat dalam operasional perusahaan. Tapi juga diperluas bagi para pemasok, masyarakat sekitar, hingga petani swadaya.

“Industri kelapa sawit, termasuk perusahaan kami mengambil pelajaran dari insiden kebakaran dan kabut asap besar beberapa tahun lalu. Kejadian tersebut memotivasi kami untuk mengambil tindakan dan meningkatkan kontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melalui berbagai program dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan,” terangnya.

Baca Juga :   Kemendagri Dukung Indonesia Melukis 1.000 Wajah Raih Rekor MURI

Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi karhutla, mulai Juni 2023 lalu, pihaknya kembali melakukan pelatihan dan simulasi rutin yang diikuti oleh regu Pemadam Kebakaran perusahaannya, serta tim Masyarakat Bebas Api (MBA) terkait pencegahan dan penanggulangan karhutla.

“Pelatihan itu melibatkan Manggala Agni, TNI, POLRI, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Perkebunan. Tim pemadam kebakaran Musim Mas yang disiapkan dan dilatih ini tidak hanya menanggulangi kebakaran di dalam konsesi, namun juga lokasi di luar konsesi dalam radius 3 km,” ujarnya.

Dia menambahkan, bagi masyarakat di sekitar area perkebunan milik perusahaan, pihaknya telah menerapkan Program MBA yang telah merangkul 75 desa dengan cakupan luas lahan lebih dari 450 ribu hektare. Program ini bermula dari kesadaran akan pentingnya mengubah perilaku masyarakat atau mencari alternatif perilaku masyarakat untuk mengurangi ketergantungan penggunaan api. Selain itu, juga melibatkan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.

Baca Juga :   Investasi Sawit di Daerah Harus Bermanfaat untuk Rakyat

“Dalam program ini, setiap desa peserta yang berhasil menjaga lingkungan mereka bebas dari api selama 1 tahun, berhak mendapatkan insentif keuangan sebesar Rp25 juta per desa. Dana ini dapat digunakan untuk pengadaan peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di wilayah desa, atau untuk mendukung berbagai proyek masyarakat desa sekitar perusahaan,” papar Kanna. (eva)

MIXADVERT JASAPRO