Berita  

Kim Jong Un Memperlihatkan Solidaritas Militer dengan Cina Saat Mengunjungi Pemakaman Jelang Hari Kemenangan

Kim Jong Un Foto www.forbes.com

JagatBisnis.comKunjungan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, ke pemakaman tentara Cina yang bertempur dalam Perang Korea. Kunjungan ini terjadi menjelang perayaan peringatan 70 tahun gencatan senjata Perang Korea, yang diperingati sebagai “Hari Kemenangan” di Korea Utara.

Kim Jong Un melakukan kunjungan ke pemakaman tersebut bersama saudara perempuannya yang berpengaruh, Kim Yo Jong. Pemakaman ini adalah bagian dari persiapan upacara peringatan yang diadakan di Pyongyang. Negara tersebut akan merayakan peringatan ini dengan parade militer yang megah. Selain itu, Pyongyang, yang biasanya tertutup, juga telah mengundang delegasi Cina dan Rusia sebagai pengunjung publik pertama sejak dimulainya pandemi.

Otoritas intelijen dari Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang memantau situasi ini dengan cermat. Mereka mencatat peningkatan tenaga kerja dan peralatan yang terjadi sebagai bagian dari persiapan untuk upacara tersebut.

Baca Juga :   Rusia Menyebut Cina Akan Menjadi Target Serangan Barat Selanjutnya?

Selain mengunjungi pemakaman tentara Cina, Kim Jong Un juga mengunjungi Pemakaman Martir Perang Pembebasan Tanah Air pada hari sebelumnya. Perang Pembebasan Tanah Air Besar adalah istilah yang digunakan oleh Pyongyang untuk merujuk pada Perang Korea.

Baca Juga :   Kota di Iran Kini Dipasangi Sistem Pertahanan Sipil

Perang Korea adalah konflik militer yang terjadi antara tahun 1950 hingga 1953 antara Korea Utara yang didukung oleh Cina dan Uni Soviet, dan Korea Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Sekutu. Gencatan senjata diadakan pada tanggal 27 Juli 1953 untuk menghentikan pertempuran, meskipun hingga saat ini, perang tersebut belum secara resmi berakhir.

Baca Juga :   2023, Kim Jong-un Berambisi Tingkatkan Kekuatan Militer Korut

Upacara peringatan 70 tahun gencatan senjata ini menjadi momen penting bagi Korea Utara untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut dan menunjukkan kekuatan militer negara tersebut. Sementara itu, negara-negara lain tetap waspada mengenai perkembangan situasi di wilayah tersebut.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO