Tenaga Kesehatan Harus Ditambah Untuk Memberi Layanan Jemaah Haji

Menko PMK Muhadjir Effendy

JagatBisnis.com – Banyaknya jemaah calon haji lansia dibandingkan dengan tenaga kesehatan sangat tidak seimbang.

Menko PMK Muhadjir Effendy menggelar rapat evaluasi bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait pelayanan jemaah haji. Muhadjir mengatakan fasilitas pelayanan haji saat ini sudah baik, tapi ada beberapa yang perlu ditingkatkan lagi.

“Berdasarkan peninjauan langsung yang kami lakukan dapat dikatakan secara keseluruhan penyiapan dan pelaksanaan pelayanan serta fasilitas bagi jemaah haji Indonesia tahun 2023 sudah cukup baik, tapi masih banyak hal-hal yang harus dibenahi dan juga walaupun udah baik perlu ditingkatkan agar kita bisa berikan pelayanan baik untuk jemaah haji Indonesia,” ujar Muhadjir saat Konferensi Pers RTM Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M yang disiarkan di YouTube Kemenko PMK, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga :   #SaatnyaMaju Waktunya Mentransformasi Potensi Menjadi Energi

“Secara khusus melalui rakor ini saya minta agar petugas haji dan kesehatan proaktif menjemput atau menghadiri mendatangi dari kamar ke kamar pada jemaah haji yang ada di Madinah maupun di Masjidil Haram,” imbuhnya.

Muhadjir mengatakan tagline haji tahun ini adalah ‘Haji Ramah Lansia’. Menurut Muhadjir, tahun ini jumlah jemaah haji lansia tertinggi dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Bantah Menko PMK, Terkait Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Papua

“Kita beri perhatian (kepada lansia) karena angka ikut haji lansia sangat tinggi, kalau berdasarkan Kemenag itu haji tahun ini lansia 70 tahun ke atas sekitar 30 persen, tapi kalau berpatokan dari Kemenkes itu patokannya dari 60 tahun itu ada 47 persen lebih,” katanya.

Karena itu, Muhadjir meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah jumlah tenaga medis. Menurutnya, jumlah tenaga medis haji saat ini masih timpang dibanding jumlah jemaah haji.

“Pelayanan pusat fasilitas haji baik di Makkah dan Madinah penambahan tenaga medis masih sangat diperlukan, karena itu saya masih meminta kepastian dari Kemenkes antara rasio jemaah dibanding jumlah petugas kesehatan di Madinah maupun Mekah, karena di samping itu perlu ada tambahan dokter spesialis karena banyak lansia dan banyak alami dimensia atau psikosomatis, maka di samping diperlukan tambahan psikiater, juga perlu psikolog,” ucapnya.

Baca Juga :   Warga yang Komorbid Diminta Jaga Diri

Lebih lanjut, Muhadjir juga meminta kerja sama pemerintah Indonesia dan Arab Saudi ditingkatkan lagi, terutama di sektor akomodasi, pelayanan kesehatan, dan transportasi, seperti penerbangan. Dia meminta segala masalah yang ada mengenai pelayanan haji diselesaikan secara government to government (G2G). (den)

MIXADVERT JASAPRO