Pembocor Dokumen Rahasia AS akan Didakwa dan Terancam di Penjara

JagatBisnis.com  Pembocor dokumen intelijen negara milik Amerika Serikat di media sosial, Jack Douglas Teixeira, didakwa atas tuduhan menyalin dan menyebarkan materi rahasia secara ilegal.
Dakwaan terhadap salah seorang pilot di Garda Nasional Udara AS berusia 21 tahun ini dijatuhkan pada Jumat (14/4).

Dikutip dari Reuters, sebuah pengaduan kriminal menuding Teixeira dengan dua tuduhan yang cukup berat. Tuduhan pertama yaitu pelanggaran Undang-Undang tentang Spionase terkait dengan penyalinan dan pengiriman materi pertahanan sensitif secara tidak sah, serta tuduhan terkait dengan pemindahan materi pertahanan secara ilegal ke situs tidak sah.

Tuduhan-tuduhan tersebut berkaitan dengan salah satu materi sensitif yang bocor sejauh ini — sebuah dokumen yang menguraikan status konflik Rusia-Ukraina, termasuk rincian tentang pergerakan pasukan di sana pada tanggal tertentu.

Baca Juga :   Pembuat Surat Vaksinasi Palsu Dibekuk Polisi

Selain itu, terkuak pula secara online dokumen rahasia yang menggambarkan pandangan Gedung Putih terhadap negara lain, seperti desakan kepada Korea Selatan untuk ikut memasok persenjataan ke Ukraina, siapa dalang di balik protes besar-besaran anti-pemerintah di Israel dan bahwa AS memata-matai Sekretaris Jenderal PBB.

Adapun hukuman atas dakwaan Undang-Undang tentang Spionase dapat dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara.

Namun, para ahli memperkirakan akan ada lebih banyak dakwaan terhadap Teixeira lantaran proses penyelidikan di setiap dokumen yang bocor masih berlangsung.

Baca Juga :   Kompak Jual Sabu Hasil Tangkapan, 11 Oknum Polisi Terancam Hukuman Mati

Tak hanya itu, Teixeira juga dapat menghadapi lebih banyak dakwaan — tergantung pada berapa kali dia memposting dan mengirimkan setiap dokumen rahasia itu secara terpisah.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh mantan Kepala Keamanan Nasional untuk Kejaksaan AS di Boston, Stephanie Siegmann.

“Mereka akan memilih [dokumen] yang, saya perkirakan, telah dilihat oleh pemerintah asing,” ujarnya.

Lebih lanjut, selama persidangan singkat Teixeira berlangsung, dia tidak banyak bicara — dia hanya menjawab ‘ya’, ketika ditanya apakah dia memahami haknya untuk tak bersuara.

Baca Juga :   Peretas Data Nasabah BRI Ditangkap Polisi

Dalam persidangan itu, jaksa penuntut keamanan nasional federal Boston, Nadine Pellegrini, akhirnya meminta agar Teixeira ditahan untuk sementara sembari menunggu persidangan berikutnya.

Sementara sidang penahanan Teixeira dijadwalkan digelar pada Rabu (19/4) pekan depan. Hakim mengatakan, surat pernyataan keuangan Teixeira menunjukkan bahwa dia memenuhi syarat untuk diwakili oleh kuasa hukum federal. Teixeira pun telah menunjuk seorang pengacara.

Persidangan Teixeira digelar sehari, usai dirinya ditangkap oleh pasukan bersenjata lengkap FBI di kediamannya di North Dighton, Massachusetts, pada Kamis (13/4) sore waktu setempat. Pemuda yang dikenal pendiam itu ditangkap usai keluar rumah untuk berbelanja. (tia)

MIXADVERT JASAPRO