Pemerintah Diminta Cabut Larangan Bukber

JagatBisnis.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk meniadakan kegiatan buka puasa bersama (bukber) pada bulan Ramadan. Arahan tersebut tertuang dalam Surat Sekretaris Kabinet (Seskab). Menanggapi hal itu, Anggota DPR dari Fraksi PKS, Anis Byarwati menilai surat edaran yang ditujukan kepada para pejabat pemerintahan, tidak secara tegas dan hanya berlaku di internal instansi pemerintahan. Sehingga surat tersebut berpotensi diperluas maknanya sebagai larangan bukber bersama di masyarakat.

“Seharusnya moment Ramadan sangat signifikan berdampak pada ekonomi, seperti kegiatan bukber akan berdampak positif bagi kenaikan pendapatan masyarakat. Mulai dari bisnis makanan,  minuman, sembako, jasa transportasi, ritel dan warung tradisional. Semua menunggu momen Ramadanini,” kata Anis dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (26/3/2023).

Menurut Anis, seharusnya untuk menyambut bulan Ramadan banyak kalangan pedagang yang sudah stok barang dalam jumlah banyak sebagai antisipasi kenaikan permintaan saat Ramadan. Jadi, seharusnya Ramadan tahun ini menjadi momentum konsumsi rumah tangga secara musiman tumbuh dengan signifikan.

Baca Juga :   Mulan Jameela Kritik Pemerintah soal Penggunaan Kompor Listrik

“Dampak positif, berupa kenaikan pendapatan masyarakat ini dikhawatirkan akan hilang dengan adanya kebijakan larangan bukber,” tegasnya.

Baca Juga :   Pemerintah Buka Alasan Pesan Vaksin Corona Lebih Awal

Menurut Anis, kebijakan ini menjadi kontraproduktif dan tidak arif bagi kalangan umat muslim yang banyak menunggu Ramadan sebagai salah satu ajang silaturahmi dan kebersamaan khususnya saat berbuka puasa.

“Kalau memang alasannya karena penanganan Covid-19, saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi. Sehingga masih diperlukan kehati-hatian. Jadinya, ini tidak arif dan sangat tidak tepat. Karena konser musik yang mengundang ribuan massa saja sudah diperbolehkan,” terangnya.

Baca Juga :   Promo Ramadhan PLN, Tambah Daya Rumah Ibadah Hanya Rp150 Ribu

Untuk itua, dia meminta pemerintah berlaku arif dan tidak menerapkan kebijakan yang kontra produktif dan tidak tepat. Momentum bukber di bulan Ramadan jangan hanya dinilai dan dimaknai hanya kumpul dan makan bersama saja. Tetapi lebih pada adanya nilai-nilai spiritual bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa,” imbuhnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO