Amerika dan Korea Selatan Waspada Serangan Nuklir Korea Utara

JagatBisnis.com –  Amerika Serikat dan Korea Selatan saat ini tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan nuklir yan akan di luncurkan oleh Korea Utara.

Terbaru, Pyongyang menyatakan kesiapannya untuk menyerang dengan nuklir terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) kapan saja.

Mengutip pernyataan dari pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, peringatan tersebut dilaporkan oleh KCNA, pada Senin (20/3).

Kim mengatakan, serangan nuklir itu ditujukan untuk mencegah terjadinya perang — yang menurutnya mungkin terjadi atas provokasi dari AS dan Seoul dengan latihan militer gabungan mereka.

“Kekuatan nuklir RRDK akan dengan kuat menghalangi, mengendalikan, dan mengelola gerakan sembrono dan provokasi musuh dengan kesiapan perangnya yang tinggi, dan menjalankan misi pentingnya tanpa ragu-ragu jika terjadi situasi yang tidak diinginkan,” jelas Kim, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga :   10 November, AS Gelar Pertemuan Menlu di Seluruh Dunia untuk Bahas COVID-19

RRDK merupakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, yaitu Republik Demokratik Rakyat Korea. Pihaknya telah mengecam penyelenggaraan latihan militer gabungan besar-besaran antara AS dan Korea Selatan — Pyongyang menyebutnya sebagai latihan ‘invasi’.

Sebagai balasannya, Kim pun mengerahkan berbagai uji coba rudal yang ditembakkan ke Semenanjung Korea, di mana keberadaan dua negara sekutu AS yakni Korea Selatan dan Jepang tak jauh dari perairan ini.

Sementara itu, peringatan Kim muncul usai diselenggarakannya sebuah latihan militer yang bertujuan untuk meningkatkan pencegahan perang selama akhir pekan lalu.
KCNA melaporkan, latihan militer tersebut sekaligus bertujuan untuk mengirim peringatan keras terhadap Sekutu AS.

Baca Juga :   AS akan Lepas Lebih Banyak Cadangan Minyak

“Dalam latihan tersebut, sebuah rudal balistik yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir tiruan terbang sejauh 800 km sebelum menghantam sebuah target di ketinggian 800 m dalam skenario serangan nuklir taktis,” demikian bunyi laporan KCNA.

Kim juga diketahui hadir dalam pelaksanaan latihan militer terbaru ini — begitu pula dengan putrinya, Kim Ju-ae. Sosok anak perempuan misterius itu tampak lebih sering tertangkap kamera dengan Kim Jong-un dan bahkan tak segan-segan menunjukkan kedekatannya di sela-sela penyelenggaraan uji coba rudal.

Lebih lanjut, Kim menjelaskan latihan militer tersebut dapat meningkatkan kemampuan perang yang sesungguhnya dan pada saat bersamaan memastikan postur kesiapan untuk menyerang balik dengan senjata nuklir.

Baca Juga :   Militer AS: Uji Coba Rudal Korut Ancam Negara-negara Tetangga

“Situasi saat ini, di mana musuh semakin jelas dalam pergerakan mereka untuk melakukan agresi terhadap RRDK, sangat membutuhkan RRDK untuk meningkatkan penangkalan perang nuklirnya secara eksponensial,” ungkap Kim.

Secara terpisah, KCNA juga melaporkan bahwa lebih dari 1,4 juta warga Korea Utara telah mengajukan diri untuk ikut berperang melawan Seoul dan Washington.

Angka ini meningkat dari sekitar 800.000 orang yang dilaporkan mendaftarkan diri dua hari sebelumnya, sekaligus cukup besar bila dibandingkan dengan keseluruhan populasi yang berjumlah 26 juta orang. (den)

MIXADVERT JASAPRO