AS akan Lepas Lebih Banyak Cadangan Minyak

Presiden Amerika Serikat Joe Biden

JagatBisnis.com – AS akan melepaskan 15 juta barel minyak dari cadangan daruratnya dan akan mempersiapkan kemungkinan pelepasan lebih lanjut dalam upaya terbaru untuk mengatasi harga energi yang tinggi, kata Presiden Joe Biden seperti dilansir Reuters, Kamis (20/10/2022).

Langkah tersebut disampaikan Biden saat inflasi membebani AS beberapa pekan menjelang pemilu paruh waktu di negara itu.

Sebanyak 15 juta barel minyak yang akan dijual dari Cadangan Minyak Strategis AS –yang dikenal sebagai pasokan minyak mentah darurat terbesar di dunia– merupakan tahap akhir dari pencairan 180 juta barel minyak yang diumumkan AS pada Maret lalu.

Biden membela langkah pelepasan cadangan minyak AS itu meski dikritik oleh Partai Republik yang menyebut pengumuman terbaru langkah itu bermotif politik untuk membantu Partai Demokrat dalam pemilihan umum sela pada 8 November nanti.

Baca Juga :   Jadi Ladang Pembantaian, Presiden AS Desak Parlemen Loloskan UU Kontrol Senjata

Jajak pendapat menunjukkan bahwa masalah ekonomi menjadi perhatian dominan di kalangan pemilih di AS.

Pengumuman Biden mengenai upaya pemerintahannya untuk menurunkan harga energi juga dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa harga minyak mentah menghadapi tekanan kenaikan baru.

Kenaikan itu diperkirakan terjadi mengingat keputusan koalisi negara-negara penghasil minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia awal Oktober untuk memangkas produksi minyak secara tajam.

Mempertimbangkan bahwa Cadangan Minyak Strategis AS lebih dari setengah penuh dengan sekitar 400 juta barel minyak, Biden mengatakan bahwa dengan pengumuman ini AS akan terus menstabilkan pasar dan menurunkan harga minyak pada saat tindakan negara lain telah menyebabkan volatilitas seperti itu.

Baca Juga :   Biden dan Jinping akan Bertemu di Bali, Ini yang Dibahas

“Dan saya telah memberi tahu tim saya… bersiap untuk… melakukan pelepasan (cadangan minyak) lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan jika diperlukan,” kata Biden.

“Langkah ini memungkinkan kami untuk bergerak cepat untuk mencegah lonjakan harga minyak dan menanggapi peristiwa internasional,” imbuhnya.

Pemerintah AS juga berencana untuk membeli kembali minyak mentah untuk cadangan darurat ketika harga berada pada atau di bawah sekitar US$67-US$72 per barel.

Baca Juga :   AS Kalang Kabut saat China Tawarkan Kerja Sama ke Negara Pasifik

Setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, yang mendorong kenaikan harga energi, Biden mengatakan pada akhir Maret bahwa ia telah mengesahkan pelepasan 1 juta barel per hari dari Cadangan Minyak Strategis AS untuk rentang waktu enam bulan.

Dengan demikian, total cadangan minyak yang akan dilepas AS adalah 180 juta barel.

Pemerintah AS bersikeras bahwa langkahnya telah membantu menurunkan harga energi, yakni rata-rata sekitar US$1,15 per galon sejak puncak kenaikan harga energi pada Juni, menjadi sekitar 30 sen di atas level harga pada 24 Februari ketika perang di Ukraina dimulai. (tia)

MIXADVERT JASAPRO