Kejati DKI Tawarkan Restorative Justice, Keluarga David Ozora: Tak Ada Damai

Ilustrasi Foto: iNews

JagatBisnis.com – Pihak keluarga David Ozora (17) menolak tegas upaya damai dengan Mario Dandy Satriyo (20) dkk. Mereka menutup pintu atas upaya Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta, yang menawarkan restorative justice untuk penyelesaian kasus penganiayaan tersebut.

Kuasa hukum David, Mellisa Anggraini mengatakan, apa yang sudah dilakukan Mario itu masuk dalam kategori penganiayaan berat.

Akibat tindakan Mario itu, kini David bahkan masih terbaring di ICU hampir sebulan lamanya. Sehingga pihaknya dengan tegas menutup peluang terhadap adanya restorative justice. Terlebih, para pelaku ini diancam pidana sampai 12 tahun.

Baca Juga :   Kondisi Terkini David Korban Penganiayaan Mario Dandy

“Keluarga bukan hanya ditolak, namun untuk tindak pidana penganiayaan berat terencana ini, dalam aturan tidak memberi peluang adanya restorative justice,” kata Melissa saat dikonfirmasi, Jumat (17/3).

Baca Juga :   Mahfud MD: Rafael Alun Sejak 2013 Terindikasi Lakukan Pencucian Uang

“Karena RJ hanya untuk tindak pidana ringan yang mana kerugian korban maksimal Rp 2,5 juta,” tambah dia.

Sebelumnya, Kejati DKI menawarkan jalur damai alias restorative justice untuk menyelesaikan kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy cs.

Kajati DKI Jakarta, Reda Manthovani mengatakan, tawaran ini bakal diberikan kepada pihak para tersangka dan korban setelah kasusnya dilimpahkan polisi ke kejaksaan..

Baca Juga :   Polisi Kawal Ketat di Rekonstruksi Penganiayaan David Ozora

Namun demikian, lanjut Reda, keputusan untuk menyelesaikan perkara melalui restorative justice ini perlu kesepakatan dari kedua belah pihak baik tersangka maupun korban.

“Kalau memang korban tidak menginginkan itu proses jalan terus. Proses RJ dilakukan apabila kedua belah pihak memang menginginkan perdamaian dan tidak ingin melanjutkan lagi perkara ini,” terang Reda.  (tia)

MIXADVERT JASAPRO