Tekno  

Penyebabnya Tidak Terdapat Badai Besar di Wilayah Khatulistiwa

ilustrasi Badai

JagatBisnis.com – Angin besar besar sering terjalin di bagian Alam utara serta selatan, namun tidak sempat di khatulistiwa. Pakar menguak ini sebab kejadian coriolis effect ataupun dampak coriolis.

Kejadian alam yang mengganggu ini umum terjalin di beberapa negeri. Amerika, misalnya, memiliki Angin besar Katarina, Camilla, sampai Sandy. Filipina, yang dekat Indonesia, sering diterpa bermacam berbagai angin besar, semacam Tropical Storm Megi, Typhoon Noru, Tropical Storm Ma- on, Typhoon Haiyan.

Mengapa badai- badai itu tidak hingga ke Indonesia?

Angin besar di bagian Alam utara senantiasa berkeliling bertentangan arah dengan jarum jam, sedangkan angin besar di bagian Alam selatan berkeliling searah jarum jam. Keduanya diakibatkan oleh dampak coriolis.

Dampak coriolis sendiri ditemui oleh pakar matematika dari Prancis Gaspard- Gustave de Coriolis yang mempublikasikan temuannya ini pada era 19. Dalam teorinya, Alam diibaratkan semacam cakram gelap di meja putar, Alam berkeliling dengan kecekatan yang berlainan di garis khatulistiwa dari di Poros Utara.

Diambil dari CNBC, Prinsip buat tiap subjek yang berkeliling ataupun berotasi merupakan serupa, ialah pinggir luar senantiasa berkeliling lebih kilat dari pinggir bagian dalam. Untuk Alam, perbatasan luarnya merupakan garis khatulistiwa ataupun garis khatulistiwa.

Selaku kemiripan, taruh gundu di tengah- tengah piring latar serta sorong gundu itu ke pinggir piring. Walhasil, gundu hendak beranjak dalam garis lurus sepanjang piring itu bungkam.

Perihal berlainan terjalin bila piring itu berkeliling; gundu hendak menjajaki garis membengkok dikala beranjak dari tengah ke pinggir. Sedemikian itu pula dengan angin yang melalui ke serta dari Poros Utara serta Selatan dan khatulistiwa.

Dalam kemiripan lain, bila seorang melontarkan bola amat jauh dari Poros Utara ke Pontianak, Kalimantan Barat, yang dilewat hingga bola itu tidak hendak beranjak dalam garis lurus.

Penyebabnya, area khatulistiwa beranjak lebih kilat dari Poros Utara. Bola juga hendak selesai di sisi barat targetnya, bisa jadi di sesuatu tempat di Samudra Hindia.

Perihal seragam pula hendak terjalin di Bagian Alam Utara bila seorang melontarkan bola dari selatan ke utara. Bola itu cuma hendak selesai di sisi timur target yang dituju.

Kejadian inilah yang terjalin pada angin yang beranjak ke serta dari poros. Di bagian Alam utara, angin yang beranjak ke utara dialihkan ke timur, serta angin yang beranjak ke selatan dialihkan ke barat.

Di bagian alam selatan, angin yang beranjak ke arah garis khatulistiwa hendak beranjak ke timur, serta angin yang beranjak ke arah Poros Selatan hendak berbelok ke barat.

Kala angin itu bawa air serta hawa hangat, angin besar dapat berkembang. Air hangat menguap serta naik, membuat awan serta membebaskan panas ke hawa. Dikala hawa naik, beliau meninggalkan zona bertekanan kecil di dekat dataran air.

Bila awan lalu menumpuk, angin besar petir hendak tercipta, serta zona bertekanan kecil itu dapat jadi lebih intens, menarik lebih banyak hawa basah ke arahnya serta lalu tingkatkan angin besar.

Di sinilah dampak Coriolis berfungsi. Bila tidak terdapat dampak Coriolis, hawa hendak mengalir sedemikian itu saja ke pusat titik berat kecil,” sebab alam memusuhi ruang hampa, serta zona bertekanan kecil merupakan ruang hampa parsial,” tutur Chris Landsea, seseorang Akademikus serta Aparat Pembedahan di National Hurricane Center.

” Namun sebab Coriolis bertugas di atasnya, kala angin mulai beranjak ke arah zona bertekanan kecil, mereka dialihkan, serta mulai berkeliling ke tengah, alhasil menginginkan durasi lebih lama buat memuat zona bertekanan kecil,” lanjutnya.

” Pada dikala yang serupa, itu menarik lebih banyak hawa basah, serta itu menimbulkan lebih banyak angin besar petir, serta Kamu memperoleh cara korban balik yang besar,” imbuhnya.

Bagi guru besar Meteorologi University of Hawaii Gary Barnes, dampak coriolis maksimal terletak di poros Alam serta terletak sangat kecil di khatulistiwa. Setelah itu, tidak terdapat angin besar yang tercipta dari lintang 5 bagian sampai garis khatulistiwa.

Dampak coriolis pula mempunyai akibat tidak hanya pada cuaca, di antara lain pesawat serta roket. Dikutip dari National Geographic, angkasawan butuh memperkirakan arah angin yang amat didetetapkan oleh dampak coriolis kala mengemudikan pesawat serta roket.

(Tia)

MIXADVERT JASAPRO