JagatBisnis.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membandingkan profesinya sebagai kepala daerah, dengan kala berprofesi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan( Mendikbud). Baginya ada perbedaan yang mencolok dari jabatan yang sempat beliau emban. Dalam sambutannya, Anies menceritakan dirinya sempat jadi Mendikbud di tahun 2014- 2016.
” Kalau boleh saya berbagai pengalaman saya sewaktu saya menjadi Mendikbud dulu, saya pernah melayani dalam lingkup pendidikan dan sebagai Menteri Pendidikan,” ucap Anies di hadapan para Wali Kota serta delegasi dari negeri lain yang mendatangi kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi( KTT) Mayors Summit Urban 20( U20) di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (30/ 8/ 2022).
Sepanjang jadi Mendikbud, lingkup profesi Anies ialah membahas soal kebijakan pendidikan serta gimana bisa diterapkan dengan cara efektif di Indonesia. Dikala itu, beliau pula banyak berhubungan dengan kertas ataupun perkara administrasi.
” Waktu itu, kita membahas isu- isu yang terkait dengan kebijakan, kita membahas sejumlah tantangan di seluruh indonesia dan meyakinkan bahwa kebijakan itu tepat. Kita juga banyak berurusan dengan kertas,” jelasnya.
Sedangkan, kala berprofesi selaku Gubernur, Anies berterus terang lebih sering bersinggungan dengan warga dari perkara administrasi.
” Tapi saat saya menjadi Gubernur DKI Jakarta, saya banyak berurusan dengan masyarakat daripada kertas. Itu adalah perbedaan. Kita berurusan dengan masalah yang lebih riil yang setiap harinya dirasakan oleh masyrakat,” pungkasnya. (pia)
