Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diingatkan Waspada Awan Panas

JagatBisnis.com Gunung Api Semeru yang berada di wilayah Lumajang, Jawa Timur, erupsi pada Kamis (28/3). Erupsi tersebut tercatat mulai pukul 15.18 WIB hingga sekarang.

“Erupsi masih berlangsung tetap waspada apabila terjadi kemungkinan susulan,” ujar Komandan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tanggap Bencana Kabupaten Lumajang, Darwan Darussalam, kepada kumparan, Kamis (28/3).

Darwan menyampaikan, erupsi ini dilaporkan berupa Awan Panas Guguran (APG) dan menutupi pandangan di sejumlah wilayah.

“Lahar dingin membawa material batu sudah sampai bawah Gladak Perak,” ucapnya.

Baca Juga :   Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi

“Semoga aman, tidak ada peningkatan signifikan,” tambahnya.

Pihaknya juga telah menghentikan sementara aktivitas penambang pasir di sekitar aliran sungai lahar Gunung Semeru.

“Terhitung tadi sekitar pukul 15.20. sudah dilakukan imbauan untuk segera menjauh dan melakukan aktivitas tambang yang berada di DAS Semeru. Aktivitas tambang sudah kosong,” kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom erupsi Gunung Semeru tidak teramati karena visual gunung tertutup kabut.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 13 menit 58 detik,” ujar petugas pengamat gunung api PVMBG, Ghufron Alwo dalam keterangannya.

Baca Juga :   Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diminta Menjauh

Atas adanya erupsi tersebut, sejumlah rekomendasi dikeluarkan, yakni:
Tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca Juga :   Bupati Lumajang Berang, Area Terdampak Erupsi Semeru Dijadikan Spot Foto

Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (tia)

MIXADVERT JASAPRO