JagatBisnis.com – Singapura kembali membuat langkah besar dalam memperkuat kemampuan pertahanannya dengan membeli delapan pesawat tempur siluman F-35A yang canggih, sebagai bagian dari strategi menggantikan armada F-16 lamanya. Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen, mengumumkan bahwa keputusan ini akan meningkatkan posisi Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) di liga utama, seiring dengan meningkatnya ancaman regional.
Ng Eng Hen menjelaskan bahwa RSAF akan melengkapi 12 jet tempur F-35B yang telah dipesan sebelumnya dari AS dengan pembelian delapan F-35A dari Lockheed Martin Corp. Varian F-35A ini memiliki ukuran lebih besar dan jangkauan yang lebih luas, sementara F-35B mampu melakukan lepas landas dan mendarat secara vertikal, mendukung operasi kapal dan di tempat tanpa landasan pacu tradisional.
“F-35A dirancang untuk daya tahan lebih besar dan kemampuan membawa muatan berkapasitas lebih tinggi,” kata Ng, menjelaskan keputusan ini kepada parlemen. Ia juga menegaskan bahwa F-35A akan melengkapi kemampuan F-35B, yang memiliki keunggulan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal.
Penggantian armada yang dimulai pada pertengahan 2030-an menunjukkan kecanggihan Singapura dalam meningkatkan kekuatan udara di Asia Tenggara. Analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, menyatakan bahwa Singapura dapat menjalin kemitraan dengan negara-negara seperti Australia, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat yang juga menggunakan F-35, untuk pengaturan pemeliharaan dan dukungan bersama.
Meskipun nilai kesepakatan tidak diungkapkan, langkah ini menunjukkan komitmen Singapura terhadap pertahanan. Ng Eng Hen juga mengumumkan peningkatan 2,5 persen anggaran pertahanan pada tahun fiskal berikutnya, mencapai S$ 20,2 miliar, dengan alasan bahwa risiko konflik regional dan bahkan global dalam dekade mendatang tidak dapat dianggap enteng.
Keputusan Singapura untuk memilih F-35A sebagai bagian dari armada RSAF di masa depan diakui oleh Lockheed Martin, pabrikan pesawat tempur tersebut, yang merasa terhormat. Meskipun harga unit dan total biaya kesepakatan tidak diungkapkan, Departemen Pertahanan AS sebelumnya memberikan kontrak senilai US$ 7,8 miliar kepada Lockheed Martin untuk 126 unit F-35 pada tahun lalu.
(tia)
