JagatBisnis.com – Kekhawatiran melanda masyarakat di tengah kelangkaan beras yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Situasi ini diperparah dengan pembatasan pembelian beras di sejumlah ritel modern, seperti Alfamart dan Indomaret, yang hanya mengizinkan maksimal 5 Kg per orang.
Berdasarkan pantauan, stok beras di beberapa rak supermarket terlihat kosong. Hal ini tentu menimbulkan keresahan bagi para pembeli yang kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok tersebut.
Salah satu karyawan Alfamart di Jakarta Pusat menjelaskan bahwa pembatasan pembelian beras diberlakukan sejak beberapa hari lalu. Hal ini dilakukan untuk menghindari panic buying dan memastikan ketersediaan beras bagi semua orang.
“Iya, benar. Pembelian beras dibatasi maksimal 5 Kg per orang. Ini untuk menghindari panic buying dan memastikan semua orang kebagian,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa stok beras nasional masih aman. Kelangkaan yang terjadi di beberapa wilayah diyakini bersifat lokal dan dapat diatasi dengan segera.
“Stok beras nasional aman. Ada 5,2 juta ton di Bulog dan 10 juta ton di penggilingan. Kelangkaan di beberapa wilayah bersifat lokal dan sedang diatasi,” jelas Arief.
Bapanas telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kelangkaan beras, seperti:
Melakukan operasi pasar
Menyalurkan beras Bulog ke daerah yang kekurangan
Memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah
Pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Masyarakat diimbau untuk membeli beras secukupnya dan tidak melakukan panic buying.
(tia)