JagatBisnis.com –Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, telah kembali ke tanah airnya setelah 17 tahun dalam pengasingan. Namun, kedatangannya tidak tanpa tantangan, karena ia harus menghadapi proses hukum terkait kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan.
Pada Selasa, Thaksin melapor ke jaksa penuntut umum setelah dibebaskan bersyarat. Ia mengajukan petisi untuk perlakuan adil dalam kasus tersebut, yang berasal dari komentarnya di Seoul pada Mei 2015. Meskipun dibebaskan, Thaksin masih dihadapkan pada kemungkinan dakwaan atas tuduhan menghina monarki dalam wawancara tersebut.
Meskipun proses hukum telah dimulai sebelum kepulangannya ke Thailand, keputusan untuk melanjutkan penuntutan masih belum pasti. Thaksin diperbolehkan pembebasan sementara dengan jaminan rekening deposito bank senilai 500.000 baht. Jadwal sidang tuntutan telah ditetapkan pada 10 April mendatang.
Namun, dalam konferensi pers yang sama, Direktur Jenderal Kasus Pidana Kejaksaan Agung Thailand mengungkapkan kondisi kesehatan Thaksin yang memprihatinkan. Sang taipan tampak sakit parah, menggunakan kursi roda, dan hampir tidak dapat berbicara setelah menjalani hukuman enam bulan di tahanan rumah sakit.
Kembalinya Thaksin juga menandai kembalinya Partai Pheu Thai ke pemerintahan, yang memberikan dukungan padanya. Thaksin, yang tinggal di Dubai selama 15 tahun dalam pengasingan, kembali ke Bangkok bersamaan dengan kembalinya partai tersebut, menambah kompleksitas politik di Thailand.
(tia)
