Jabodetabek Rugi Rp100 Triliun per Tahun, Luhut: KA Cepat Dinikmati Meski Dulu Dikritik

macet foto :https://kumparan.com/

JagatBisnis.com –  Kemacetan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan menyebut bahwa kemacetan ini menyebabkan kerugian ekonomi hingga Rp 100 triliun per tahun.

“Setiap tahun merugikan hampir Rp 100 triliun dan ini harus segera diatasi karena secara makro ekonomi merugikan negara kita besar sekali,” kata Jokowi di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun angkat bicara mengenai masalah ini. Luhut mengatakan bahwa solusi untuk mengatasi kemacetan di Jabodetabek adalah dengan mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik.

Baca Juga :   Jusuf Kalla Minta Luhut untuk Memperhatikan Warga Rempang

“Kita harus mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi publik. Kita bangun LRT, MRT, kereta cepat, dan Transjakarta. Ini semua untuk mengurangi kemacetan,” kata Luhut di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga :   Ingin RI Jadi Raja Baterai, Luhut tambahan Memasukkan Litium dari Australia

Luhut pun mencontohkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Menurutnya, proyek ini sempat dikritik banyak pihak, namun kini mulai dinikmati oleh masyarakat.

“Dulu KA cepat dikritik, tapi sekarang dinikmati. Orang dari Bandung ke Jakarta hanya 40 menit. Ini akan mengurangi kemacetan di jalan tol,” ujar Luhut.

Baca Juga :   Tarif KRL Jabodetabek Bakal Naik, Ini Alasannya

Selain itu, Luhut juga mengatakan bahwa pemerintah sedang membangun sejumlah infrastruktur transportasi publik lainnya, seperti MRT Jakarta Utara-Sentra Timur, LRT Jabodetabek, dan Transjakarta koridor baru.

“Pemerintah terus berusaha untuk mengatasi kemacetan di Jabodetabek. Kita harap masyarakat juga bisa mendukung dengan beralih ke transportasi publik,” kata Luhut. (tia)

MIXADVERT JASAPRO