Film 13 Bom di Jakarta Diangkat dari Kisah Nyata Perjalanan INDODAX

JagatBisnis.com –  Sebuah film action terbesar di Indonesia, 13 Bom di Jakarta merupakan film berdasarkan kisah nyata yang terinspirasi dari kasus terorisme yang melibatkan crypto exchange INDODAX pada tahun 2015. Kasus tersebut diangkat menjadi sebuah film layar lebar sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai kripto.

CEO INDODAX Oscar Darmawan menjelaskan, ekosistem kripto pada masa itu masih dalam tahap awal dan belum matang seperti sekarang. Regulasi mengenai kripto pun juga belum ada di Indonesia. Sehingga pihaknya menghadapi berbagai tantangan yang cukup pelik dalam mendirikan startup kripto di Indonesia.

“Saat itu, blockchain masih sangat baru di Indonesia. Apalagi, saat awal-awal kita terjebak dalam suatu kasus terorisme yang melibatkan peledakan beberapa bom di pusat perbelanjaan di Jabodetabek pelakunya meminta tebusan sebesar 100 Bitcoin,” katanya di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga :   Indodax Dukung BI Bikin Uang Rupiah Digital

Menurut dia, ide pembuatan film ini berawal dari diskusinya bersama Angga Sasongko, selaku sutradara film 13 Bom di Jakarta pada tahun 2022 silam. Karena Mas Angga pernah mendengar kisah terorisme bermotif ekonomi yang melibatkan Bitcoin ini. Lalu, beliau meminta izin untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan kepada publik, tapi tentunya dengan didramatisasi.

Baca Juga :   Indodax Dukung BI Bikin Uang Rupiah Digital

“Setelah kami berdiskusi secara internal, maka kami sepakat untuk berkolaborasi membuat film mengenai bagaimana INDODAX membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat. Dan, akhirnya lahirlah film 13 Bom di Jakarta ini,” terang dia.

Oscar juga menceritakan mengenai pengalamannya saat tiba-tiba ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut. Kasus itu ditangani oleh Irjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, selaku Direktur Cyber Mabes Bareskrim saat itu. Karena terbukti tidak bersalah, akhirnya dibebaskan. Bahkan, dirinya jadi membantu melakukan penyelidikan.

“Ada empat bom yang dipasang oleh para teroris dan menyebabkan adanya korban terluka akibat ledakan. Sehingga banyak pihak yang terlibat pada penyelidikan itu, mulai dari Intel, Bareskrim Mabes Polri, hingga Densus 88,” terangnya.

Baca Juga :   Indodax Dukung BI Bikin Uang Rupiah Digital

Diketahui, film yang diperankan oleh Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono sebagai tokoh Oscar Darmawan dan William Sutanto. Mereka adalah pendiri dari INDODAX yang tanpa diduga terlibat dalam kasus terorisme yang diprakarsai oleh seorang mantan militer bernama Arok. Arok meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin melalui platform ini, dengan ancaman meledakkan 13 bom yang tersebar di Jakarta satu per satu jika permintaan tidak terpenuhi. (eva)

MIXADVERT JASAPRO