Rawan Banjir & Longsor, Jabar Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

JagatBisnis.com –  Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menetapkan status siaga darurat bencana di 27 kabupaten dan kota di Jabar hingga tanggal 31 Mei 2024 mendatang. Status siaga darurat bencana ditetapkan untuk mengantisipasi bencana alam yang kemungkinan akan terjadi di musim penghujan.

“Status siaga darurat bencana, tapi hanya mengingatkan belum berdampak pada penggunaan anggaran. Jadi mengingatkan seluruh kabupaten dan kota agar siaga karena sangat rentan terhadap bencana,” kata dia lewat keterangan yang diterima pada Selasa (5/12).

Meski status siaga darurat bencana telah ditetapkan, Bey meminta masyarakat agar tidak panik. Dia mengaku Pemprov Jabar sudah menetapkan wilayah mana saja yang rawan bencana.

Baca Juga :   Pemkab Garut Tetapkan Status Tanggap Bencana hingga 29 Juli

“Ada beberapa yang memang sudah ada petanya dan diingatkan bahwa pertama harus antisipasi dan masyarakat agar diingatkan patuh pada arahan petugas di lapangan. Juga jangan sampai setelah seandainya mereka mengungsi bagaimana kehidupannya itu harus dipikirkan juga,” ucap dia.

Bey menyebut bencana banjir harus diwaspadai di wilayah Jabar bagian tengah. Sementara itu, wilayah Selatan Jabar berpotensi marak terjadi longsor karena letak geografisnya lebih curam. Adapun puncak musim penghujan diprediksi akan terjadi pada bulan Februari 2024 mendatang.

Baca Juga :   21 Ribu Rumah Warga Malaysia Terendam Banjir

Sejauh ini, dampak curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem telah mengakibatkan longsor di sejumlah daerah seperti Sukabumi, Ciamis, dan Kabupaten Bandung Barat.

“Terberat baru ada laporan-laporan yang longsor seperti Sukabumi, Ciamis, Cililin. Jadi memang kita harus hati-hati,” ujarnya.

Apabila status sudah berubah menjadi tanggap darurat, kata Bey maka pihaknya akan menggunakan anggaran BTT (bantuan tak terduga) untuk penanganan korban. Namun, ia berharap anggaran tersebut tidak digunakan apabila semua pihak dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan akan terjadi.

Baca Juga :   Dua Lajur Ditutup Akibat Tol Surabaya-Gempol Longsor di KM 06+200

“Kan ada BTT-nya, tapi itu bisa digunakan kalau sudah tanggap darurat. Kalau sekarang sih hanya sesuai dengan yang disiapkan di anggaran masing-masing dinas. Tapi kami berharap tidak digunakan, kita berharap kita dapat antisipasi bencana ini,” ujar dia. (tia)

MIXADVERT JASAPRO