Kemenko Marves Pastikan Pembahasan Investasi Starlink Elon Musk Masih Berlanjut

Starlink Milik Elon Musk Foto : Kumparan

JagatBisnis.com –  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memastikan bahwa pembahasan mengenai investasi jaringan internet Starlink di Indonesia bersama CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, masih berlangsung hingga saat ini.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi, mengungkapkan hal ini kepada wartawan di Hotel Mulia Senayan pada Senin (11/9). Ia menyatakan bahwa pembahasan dengan Elon Musk terkait Starlink masih berjalan.

“Saat ini, pembahasan Starlink masih berlanjut dengan Elon Musk,” kata Jodi.

Baca Juga :   Indonesia Membuka Lebar Untuk Arab Saudi Berinvestasi

Jodi menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang fokus pada pengembangan akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Namun, ia belum dapat memberikan detail lebih lanjut mengenai rencana investasi tersebut.

“Tentunya kita membuka opsi untuk meningkatkan akses data di daerah terpencil. Mengenai opsi apakah teknologi Starlink atau tidak, hal itu masih dalam kajian kita,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mengungkapkan bahwa Elon Musk direncanakan akan datang ke Indonesia pada bulan Oktober tahun ini. Kedatangan Elon Musk dijadwalkan untuk memeriksa satelit Starlink miliknya.

Baca Juga :   Jajaki Kerja Sama, Menkes Temui Elon Musk di AS

“Kami berharap bahwa kesepakatan tersebut akan selesai, dan kami berharap kedatangan Elon Musk pada bulan Oktober untuk Starlink,” ujar Luhut dalam CEO Forum of ASEAN Bloomberg di Hotel Fairmont pada Rabu (6/9).

Sebulan sebelumnya, Luhut bertemu dengan Elon Musk di Amerika Serikat (AS) dan menyebut bahwa sejumlah potensi kerja sama sedang dinegosiasikan, termasuk kemungkinan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Starlink, jaringan satelit milik Elon Musk.

Baca Juga :   Kembangkan Food Estate, RI Bakal Gandeng China, Belanda dan Taipei

“Kami berharap agar Starlink dapat digunakan oleh Kementerian Kesehatan di daerah terpencil. Kami berharap dapat memberikan akses internet yang baik kepada masyarakat pedesaan,” kata Luhut pada tanggal 14 Agustus.

Luhut juga menambahkan bahwa potensi kerja sama ini melibatkan pembuatan material dari baterai lithium, yang diharapkan akan ditandatangani di Jakarta setelah proses negosiasi selesai pada akhir September atau awal Oktober.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO