Tekno  

TikTok akan Investasi di Indonesia sebagai Pengguna Terbesar

JagatBisnis.com – Siapa yang tidak mengenal aplikasi TikTok yang dimana penggunanya dari anak kecil sampai para lansia.

Aplikasi video pendek asal China, TikTok mengatakan akan meginvestasikan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara selama beberapa tahun ke depan.

Mengutip Reuters, Jumat (16/6), kawasan Asia Tenggara menjadi pasar terbesar TikTok dengan populasi kolektif mencapai 630 juta jiwa. Di mana, setengah dari jumlah itu adalah pengguna TikTok dengan total pengunjung ke aplikasi mencapai 325 juta setiap bulannya.

Meski memiliki jumlah yang besar di aplikasi, tapi bisnis di sektor niaga yakni TikTok Shop diakui masih menghadapi persaingan ketat dari Shopee, Lazada, Alibaba, hingga Tokopedia.
“Kami akan menginvestasikan miliaran dolar AS di Indonesia dan Asia Tenggara selama beberapa tahun ke depan,” kata CEO TikTok Shou Zi Chew seperti dilaporkan Reuters.

Baca Juga :   Kanada Blokir TikTok untuk Gadget Pemerintah, Ini Alasannya

TikTok tidak memberikan perincian terkait nilai investasinya itu. Tapi perusahaan mengatakan, investasi akan berkaitan dalam pemberian pelatihan, iklan, dan mendukung UMKM yang ingin bergabung dalam platform TikTok Shop.

Sebelumnya Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan, setidaknya TikTok akan menginvestasikan hingga USD 10 miliar di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat bertemu Mendag, Rabu (14/6) lalu.

Baca Juga :   Konten Ilegal Tak Dihapus, Rusia Denda Twitter, Meta dan TikTok

Chew juga mengatakan, konten di platformnya ini menjadi lebih beragam karena menambahkan lebih banyak pengguna dan memperluas melampaui iklan ke e-commerce, memungkinkan konsumen untuk membeli barang melalui tautan di aplikasi selama streaming langsung.

Dilaporkan, TikTok memiliki 8.000 karyawan di Asia Tenggara, dan 2 juta pedagang UMKM yang menjual dagangan mereka di platformnya di Indonesia, ekonomi terbesar di kawasan ini, tambahnya.

Transaksi e-commerce di seluruh wilayah mencapai hampir USD 100 miliar tahun lalu, dengan Indonesia menyumbang USD 52 miliar, menurut data dari konsultan Momentum Works.

Baca Juga :   Kini Main TikTok Sudah Enggak Bebas Lagi

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan TikTok boleh saja investasi di Indonesia, dengan syarat itu tidak dilakukan untuk alat politik.

“Membuat bisnis yang baik di Indonesia tapi tolong jangan masuk politik,” katanya di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Kamis (15/6).

Dia bilang di era digital saat ini, yang paling penting adalah membangun generasi yang lebih maju. Salah satunya dengan teknologi, daripada politik identitas yang menurutnya memecah belah. (den)

MIXADVERT JASAPRO