Pro dan Kontra Transaksi E-commerce dengan Teknologi Blockchain

jagatbisnis.com – Memasuki era digitalisasi, keamanan transaksi menjadi hal yang sangat penting. Salah satu teknologi yang sedang naik daun dan dinilai dapat meningkatkan transaksi online adalah blockchain.

Teknologi tersebut dinilai dapat meningkatkan keamanan data dalam transaksi e-commerce, serta melindungi informasi penting dari kerusakan atau manipulasi. Selain itu, blockchain juga memberikan alternatif yang dinilai aman dan tepercaya bagi bisnis untuk melindungi dan berbagi data.

Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa implementasi blockchain juga membawa tantangan tersendiri, seperti masalah teknis, skalabilitas, dan kompatibilitas dengan peraturan.

Perusahaan yang menggunakan teknologi blockchain

 

Saat berupaya meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan sering kali mengadopsi inovasi teknologi. Salah satu tren yang semakin populer di kalangan perusahaan e-commerce adalah penggunaan teknologi blockchain.

Berikut adalah sejumlah perusahaan telah memperkenalkan teknologi ini ke dalam operasional bisnis mereka.

1. Walmart

 

Meski merupakan pengecer fisik, kehadiran online Walmart dinilai semakin penting. Perusahaan ini menjadi salah satu pelopor dalam penggunaan teknologi blockchain untuk melacak rantai pasokan.

Baca Juga :   Mengenal Techpay, Proyek Blockchain yang Lebih Cepat dari Solana

Dengan teknologi blockchain, Walmart dapat melacak asal-usul produk dan memastikan keamanan dan keaslian produk makanan mereka melalui kerja sama dengan IBM Food Trust Network.

2. Amazon Web Services (AWS)

 

AWS menawarkan templat blockchain yang memungkinkan bisnis e-commerce untuk dengan mudah membuat dan mengelola jaringan blockchain secara mandiri.

Hal ini mendorong inovasi di sektor e-commerce sehingga memberikan peluang baru untuk meningkatkan operasi bisnis mereka.

Kelebihan blockchain dalam e-commerce

 

Blockchain telah menjadi alat yang sangat berpengaruh dalam dunia e-commerce lantaran membawa banyak manfaat dan potensi besar dalam revolusi cara transaksi dan pengelolaan data dilakukan.

 

Berikut adalah beberapa keuntungan utama penggunaan blockchain dalam e-commerce:

  1. Manajemen supply chain yang efisien

 

Blockchain memungkinkan manajemen rantai pasokan yang lebih efisien melalui buku besar terdesentralisasi dan tidak dapat diubah. Hal ini meningkatkan keamanan dan transparansi, mulai dari proses manufaktur hingga produk mencapai pelanggan.

Baca Juga :   5 Kesalahan Umum dalam Memahami Chain Abstraction
  1. Peningkatan transparansi dan keaslian

 

Blockchain menciptakan catatan transaksi yang tidak bisa diubah, memberikan keaslian yang dapat dipertanggungjawabkan untuk setiap produk. Dengan kode QR yang terhubung dengan setiap produk, pelanggan dapat melacak asal-usul produk mereka untuk memastikan keaslian dan kualitasnya.

  1. Menurunkan aktivitas penipuan

 

Blockchain dapat membantu mengurangi aktivitas penipuan di e-commerce, seperti pembayaran palsu atau ulasan produk palsu. Sifat terdesentralisasi dan transparansi blockchain menyulitkan peretas untuk memanipulasi data, serta memudahkan deteksi ulasan palsu.

  1. Memungkinkan penelusuran data

 

Blockchain memungkinkan penelusuran data yang efisien di seluruh rantai pasokan, menjamin transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan. Ini membantu bisnis dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah rantai pasokan sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional.

Tantangan penggunaan blockchain dalam e-commerce

 

Blockchain masih merupakan teknologi yang relatif baru dengan peraturan yang terus berubah. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dan masalah kepatuhan bagi perusahaan e-commerce.

Beberapa negara bahkan melarang atau sangat membatasi penggunaan cryptocurrency dan teknologi blockchain. Ketidakpastian hukum ini membuat pengadopsian blockchain dalam bisnis e-commerce menjadi berisiko.

Baca Juga :   Mengenal Techpay, Proyek Blockchain yang Lebih Cepat dari Solana

Salah satu masalah utama adalah ketidakmampuan untuk mengubah transaksi pada blockchain. Hal ini bisa menyebabkan perselisihan hukum jika terjadi kesalahan transaksi atau penipuan. Selain itu, sifat global blockchain menimbulkan tantangan dalam menentukan yurisdiksi yang berlaku.

Dalam kasus perselisihan atau penipuan, sulit untuk menentukan sistem hukum mana yang berlaku karena transaksi melibatkan pihak dari berbagai negara. Kebutuhan akan panduan hukum yang jelas menjadi hambatan besar dalam pengembangan aplikasi atau penggunaan blockchain dalam e-commerce.

 

Meski demikian, dengan pemahaman yang mendalam dan keterlibatan aktif dalam diskusi tentang masa depan ekosistem keamanan siber untuk situs web e-commerce, perusahaan dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik.

Untuk mendapatkan pemahaman mendalam seputar blockchain, hadiri ajang Indonesia Website Awards x WebDevTalk 2024 yang akan digelar di Aruba Room The Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu, (8/5/2024). (Hfz)