JagatBisnis.com – Jumlah korban tewas dampak ajaran menyimpang di Kenya balik bertambah. Terdaftar sampai Sabtu( 13/ 5), 201 orang diklaim tewas.
” Para pelacak penyintas dan korban kultus hari akhir zaman di hutan Shakahola Kenya menciptakan 22 jenazah,” tutur komisaris regional, Rhodah Onyancha, diambil dari Reuters.
Dengan bonus 22 jenazah itu, jumlah korban tewas jadi 201 orang.
Onyanch berkata, satu tersangka terkini dalam permasalahan ini sudah dibekuk. Alhasil keseluruhan terdapat 26 orang tersangka.
Ajaran menyimpang yang menyimpang dari anutan agama Kristen ini diketahui selaku Good News International Church dan dipimpin oleh seseorang pendeta bernama Makenzie Nthenge.
Makenzie Nthenge— pendeta yang mengetuai Gereja Good News International itu diprediksi menginstruksikan ratusan pengikutnya buat berpantang sampai mati kelaparan, supaya dapat berjumpa dengan Yesus. Ia sudah dibekuk dan akan terletak dalam narapidana.
Bagi informasi media lokal, sesungguhnya ini bukan awal kalinya Nthenge membagikan perintah menyimpang seragam. Pada bulan lalu, Nthenge dikabarkan luang dibekuk dan didakwa sehabis 2 anak mati kelaparan berakhir menjajaki perintahnya.
Tetapi, laki- laki itu setelah itu dibebaskan dengan agunan duit sebesar USD 700( Rp 10 juta).
(tia)