Milad ke-15, Adara Ajak Seluruh Pihak Bersinergi Atasi Kemanusiaan Global

JagatBisnis.com –   Adara Relief International (Adara) mengajak seluruh pihak untuk berbagi dan bersinergi atasi masalah kemanusiaan pada perayaan miladnya yang ke-15. Apalagi, tantangan dunia kemanusiaan tahun ini masih sama, yaitu krisis kelaparan masih terburuk sepanjang sejarah.

Direktur Utama Adara Relief International, Sri Vira Chandra, mengungkapkan, terlebih dengan adanya gempa besar yang mengguncang Turki dan Suriah yang mengakibatkan korban jiwa lebih dari 45 ribu orang. Peristiwa itu makin memperparah hidup para pengungsi dari beberapa wilayah konflik yang tentu saja membutuhkan bantuan pangan dan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Maka pada hari jadinya yang ke 15 tahun ini yang jatuh pada tanggal 14 Februari kami merilis tagline Indahnya berbagi, harmoni bersinergi. Sebagai salah satu lembaga kemanusian Indonesia yang peduli anak perempuan, kami semakin meyakini, semua permasalahan kemanusian seharusnya dicarikan solusinya dengan cara bersama, berkolaborasi dengan pendekatan
kemanusiaan,” kata Sri Vira dalam keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga :   Adara Kembali Gelar Family Festival dengan Kompetisi Film Pendek

Sri Vira menjelaskan, kondisi spesifik krisis pangan yang terjadi di Palestina dan pengungsian, berbeda dengan di wilayah lain. Sebab, akar krisis di Palestina terjadi akibat penjajahan yang telah memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut bahkan mengalami tahun paling mematikan pada 2022.

Baca Juga :   Millennial Peacemaker Festival, Ajak Pemuda Indonesia Peduli Palestina

“Saat ini, sekitar 1,75 juta orang di Palestina membutuhkan bantuan untuk memenuhi ketahanan pangan. Bahkan, sebanyak 33 persen keluarga yang mengalami kerawanan pangan di Palestina rata-rata berimbas kepada perempuan,” ungkapnya.

Baca Juga :   Adara Salurkan Daging Kurban di Pengungsian Palestina

Sementara itu, Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati menambahkan, kondisi terkini terkait krisis pangan global dan tantangan dunia kemanusiaan pada 2023 semakin memburuk. Sebab, sebanyak 222 juta orang dari 53 negara mengalami krisis pangan yang disebabkan oleh bencana, konflik, perubahan iklim, pandemi Covid-19 dan resesi global.

“Di saat bantuan dari dunia internasional mengalami stagnasi, Indonesia dapat mengambil peran penting dengan tren berdonasi yang masih meningkat,” terangnya. (eva)

MIXADVERT JASAPRO