Apa itu Black Swan Earthquake, Gempa yang Terjadi di Papua?

JagatBisnis.com – Gempa bumi bagi Indonesia yang termasuk dalam wilayah Ring Of Fire adalah suatu fenomena yang biasa terjadi di seluruh wilayah dari Aceh hingga Papua, serta jenis gempa yang sering terjadi juga ada yang bersifat vulkanologi dan tektonik yang berasal dari lautan atau daratan dengan skala magnitudo yang berbeda di setiap wilayah.

Efeknyapun bagi wilayah itu bisa berupa getaran saja atau malah menimbulkan tsunami seperti yang terjadi di Aceh atau likuifaksi seperti di wilayah Sulawesi, demikian juga gempa yang terjadi di wilayah Papua beberapa hari lalu.

Rentetan gempa yang mengguncang Jayapura, Papua selama beberapa waktu terakhir dinilai sebagai fenomena Black Swan Earthquakes. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan penjelasannya.

Baca Juga :   Nias Diguncang Gempa Magnitudo 6,1, Warga di Gunungsitoli Panik

Disebut fenomena Black Swan Earthquakes, rentetan gempa Jayapura berlangsung di luar prediksi para ahli dan berdampak merusak ke area yang terdampak. Ditambah lagi, kemunculan gempa yang tak terprediksi sumber detailnya juga membuat cemas masyarakat di Jayapura.

Daryono kemudian mengatakan bahwa gempa Black Swan merupakan fenomena langka. “Menurut saya, fenomena gempa Jayapura termasuk ‘Black Swan Earthquakes’,” ujar Daryono mengungkapkan.

“Fenomena yang termasuk langka, tidak terprediksi para ahli, belum terpetakan sumber gempanya dengan detil,” ujarnya lagi

Lebih lanjut, gempa Black Swan tergolong fenomena yang bisa memunculkan kerusakan lantaran guncangannya cukup banyak. Namun, Daryono optimistis bahwa gempa Jayapura akan segera berhenti, mengingat Black Swan Earthquakes juga pernah terjadi di Ambon-Haruku pada akhir 2019.

Dituturkan Daryono, gempa Ambon-Haruku terus mengguncang hingga 2.500 kali selama beberapa bulan, tetapi berangsur menghilang dan kondisi kembali aman. “Saudaraku di Jayapura gempa ini pasti selesai,” kata dia seperti dilaporkan Antara.

Baca Juga :   Sebagian Besar Wilayah Sultra Berpotensi Hujan Lebat

Gempa Jayapura berguncang ribuan kali sejak 2 bulan terakhir BMKG mengungkapkan data pencatatan aktivitas guncangan gempa di Japura sepanjang 2 Januari-12 Februari 2023. Disebutkan dalam waktu dua bulan terakhir, guncangan gempa di Kota Jayapura telah muncul sebanyak 1.181 kali.

Di antara 1.181 kali itu, masyarakat hanya merasakan guncangan sebanyak 176 kejadian gempa.

Pemkot Jayapura tetapkan status tanggap darurat terkait gempa bumi
Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menetapkan situasi tanggap darurat bencana selama 21 hari yang terhitung mulai 9 Februari 2023 hingga 1 Maret 2023 mendatang. Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi membeberkan keberadaan 2.500 orang yang mengungsi lantaran khawatir terjadinya gempa susulan.

Baca Juga :   Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Jakarta

Berdasarkan keterangan Robby, gempa yang mengguncang telah merusak sejumlah bangunan di Jayapura, di antaranya rumah sakit, kantor pemerintahan, dan rumah warga.

BMKG imbau bangun budaya siap hadapi bencana BMKG telah mengeluarkan imbauan pada seluruh masyarakat Indonesia terkait kesiapan menghadapi bencana gempa bumi pada beberapa hari lalu.

Dalam imbauan itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia adalah lempeng aktif, sehingga budaya kesiapan menghadapi bencana harus dimiliki setiap warganya. “Kita ini berada pada zona wilayah tumbukan lempeng-lempeng aktif,” ujar Dwikorita Karnawati.

BMKG mencontohkan gempa Jayapura, yang sebenarnya sudah sering terjadi dengan kebanyakan tidak dirasakan oleh masyarakatnya. “Kejadian atau gempa yang terjadi di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah sering kejadiannya,” ujarnya menjelaskan. (den)

MIXADVERT JASAPRO