Suplai Listrik Hijau PLN Selama 2022, Naik Signifikan

JagatBisnis.com –  Total penjualan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) selama tahun 2022, mencapai 1,7 juta mega watt hour (MWh). Angka tersebut meningkat lebih dari 5 kali lipat dibandingkan periode tahun sebelumnya 308 ribu MWh.

“REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang diakui secara internasional,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/1/2023).

Dia menjelaskan, pemanfaatan REC untuk 2022 mengalami peningkatan pesat. Hal ini menunjukkan REC semakin diminati pelanggan. Sampai saat ini, Darmawan menambahkan lima Istana Kepresidenan dan Cagar Budaya Istana Pura Mangkunegaran adalah yang termasuk pengguna REC PLN. Total keseluruhan perusahaan mencapai 272 pelanggan untuk tahun 2022.

Baca Juga :   Ekpor Batubara Dilarang, PLN Jamin Pasokan Listrik Aman

“REC bisa menjadi opsi penyediaan EBT untuk perusahaan dan pelanggan lain yang membutuhkan pengakuan penggunaan energi bersih. Karena REC telah berstandar international RE-100 Best Practices Guidelines dan Carbon Disclosure Project (CDP),” terangnya.

Baca Juga :   1 Juli, Tarif Listrik untuk Orang Kaya Naik

Dia mengungkapkan, pihaknya ingin menghadirkan opsi pengadaan EBT yang relatif mudah, cepat dengan jangkauan luas bagi corporate buyer. Jika sebelumnya layanan REC yang memiliki standar international hanya dinikmati melalui sistem di luar negeri, sekarang sudah tersedia di dalam negeri dan bersumber dari pembangkit EBT di Indonesia.

Baca Juga :   PLN Butuh 125 Juta Ton Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Tahun Ini

“Sampai saat ini ada empat pembangkit kami yang siap menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC. Layanan REC ini bisa dengan mudah didapatkan seluruh pelanggan kami dan juga non pelanggan. Setiap perusahaan yang beroperasi di wilayah Indonesia memiliki kesempatan sama untuk membeli REC,” tutup Darmawan. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO