JagatBisnis.com – Jawa Timur saat ini lagi terletak di pucuk masa hujan. Warga juga dimohon mewaspadai kemampuan cuaca berlebihan.
Kepala Stasiun Tubuh Meteorologi, Ilmu cuaca serta Geofisika( BMKG) Juanda, Taufiq Hermawan, berkata cuaca berlebihan berpotensi menyerang sebagian area di Jatim dalam seminggu ke depan.
” Jatim dikala ini terletak pada pucuk masa hujan, serta mencermati situasi gairah suasana di area Jatim sedang lumayan penting berpotensi menyebabkan kenaikan kemampuan cuaca berlebihan, di sebagian area dalam seminggu ke depan,” tutur Taufiq lewat keterangannya, Senin( 2/ 1).
Taufiq mengatakan, bersumber pada amatan BMKG, terdapat pola titik berat kecil Ex- TC( sisa angin besar tropis) Ellie di Australia bagian Utara yang menyebabkan terjadinya konvergensi ataupun pertemuan angin di area pulau Jawa.
” Hingga butuh diwaspadai kenaikan kecekatan angin yang bisa menggapai lebih dari 20 knot( 40km/ jam) dari pagi sampai petang hari di semua area Jatim,” ucapnya.
Tidak hanya itu, tutur ia, aktifnya La Nina, Gelombang Rossby serta Gelombang Kelvin sebagian area di Jatim, pula memunculkan kemampuan cuaca berlebihan yang pantas diwaspadai.
” Yang pantas diwaspadai berpotensi terjalin musibah hidrometeorologi. Berbentuk kubangan air, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es ataupun tanah gugur buat area lapangan besar,” ucapnya.
Paling tidak terdapat 28 kabupaten atau kota yang wajib mewaspadai kemampuan cuaca berlebihan itu, ialah area Kota Batu, Kota Blitar serta Kabupaten Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tulungagung, Kota serta Kabupaten Kediri.
Kota serta Kabupaten Apes, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Nganjuk, Kota serta Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bojonegoro serta Kabupaten Jember.
Kemudian Kabupaten Jombang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Ponorogo, Kota serta Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Gresik.
Setelah itu, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Jember, dan Kota serta Kabupaten Pasuruan.
” Warga diimbau buat senantiasa cermas kepada akibat musibah serta senantiasa memantau data,” pungkasnya. (tia)