Politisi PKS: Kenaikan Harga BBM Bisa Menurunkan Kesejahteraan Rakyat

JagatBisnis.com –  Niat pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi, seperti pertalite dan solar mendapat banyak kritik dari berbagai kalangan. Salah satunya, anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati. Memurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar tersebut akan berimbas kepada kenaikan harga-harga barang, baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung. Apalagi inflasi yang terjadi di banyak negara sudah berdampak pada Indonesia.

“Inflasi tahunan sudah hampir menembus 5 persen dan inflasi makanan telah mencapai angka 10,32 persen. Jika terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi dalam beberapa hari ke depan, maka bisa dipastikan angka inflasi akan kembali naik yang efeknya sangat memberatkan bagi rakyat,” kata Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Anis menjelaskan, kini kehidupan masyarakat sudah mulai normal. Apalagi, aktivitas ekonomi juga sudah membaik. Jika terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi, maka dikhawatirkan akan menghantam kembali daya beli dan konsumsi masyarakat. Sehingga berdampak terhadap pemulihan ekonomi yang sedang berjalan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi akan kembali melambat hingga naiknya kembali angka kemiskinan.

Baca Juga :   Politisi PKS: Personal Branding Bukan Pencitraan

“Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut juga memberikan efek yang besar bagi kalangan dunia usaha, terutama sektor UMKM dan usaha kecil informal yang seringkali tidak tersentuh oleh program bantuan sosial Pemerintah. Apalagi, selama ini sebagian besar sektor UMKM dan informal tersebut memanfaatkan BBM bersubsidi dalam menjalankan usahannya,” terangnya.

Baca Juga :   Politisi PKS: Masih Pandemi, Pemerintah Harus Membuat Prioritas Anggaran Bukan Malah Memikirkan Kenaikan Gaji Pokok PNS

Dia menambahkan, efek domino kenaikan BBM bersubsidi dikhawatirkan akan semakin membuat pengusaha UMKM dan informal lainnya semakin kolaps. Sehingga dikhawatirkan angka kemiskinan dan pengangguran akan semakin meningkat. Apalagi, saat ini dengan mempertimbangkan berbagai situasi, pemerintah menyebut ekonomi sulit dan gelap, maka sebaiknya kebijakan BBM bersubsidi diprioritaskan untuk kalangan tertentu saja seperti angkutan umum atau motor roda dua ber-cc rendah

Baca Juga :   Sinergi BRI, PNM dan Pegadaian Harus Perkuat UMKM

“Selain itu bisa dengan mengurangi budget anggaran lain hingga menghentikan beberapa program yang kurang berdampak secara ekonomi. Pemerintah jangan mencari jalan pintas dalam menghadapi tingginya harga energi. Padahal subsidi adalah salah satu bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat banyak,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO