Gazprom Matikan Aliran Gas Rusia Selama 3 Hari

JagatBisnis.com-Gazprom PJSC akan berhenti mengirimkan gas alam Rusia ke Eropa melalui pipa utamanya selama tiga hari. Hal ini bakal semakin menekan pasokan energi ketika Jerman mencoba membangun stok untuk musim dingin. Ditambah bakal membuat Eropa terguncangn krisis gas yang makin parah. Sehingga harga gas patokan berjangka Eropa melonjak sebanyak 9 persen setelah produsen Rusia tidak akan mengirimkan gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream dari 31 Agustus hingga 2 September karena pemeliharaan.

Pekerjaan ini akan melibatkan satu-satunya turbin yang berfungsi yang dapat memompa gas ke dalam tautan. Pasar gas Eropa telah bergejolak selama berbulan-bulan karena Rusia secara progresif memotong pengiriman melalui pipa Nord Stream, baru-baru ini menjadi hanya 20 persen dari kapasitas. Apalagi, Gazprom beralasan penutupan aliran karena adanya masalah dengan turbin, tetapi politisi Eropa bersikeras pembatasan itu bermotif politik dengan menuding Rusia membalas sanksi yang dijatuhkan kepada Moskow setelah menginvasi Ukraina.

Shutdown aliran gas terjadi tepat ketika Jerman bergegas untuk mengisi penyimpanan gas setidaknya hingga kapasitas mencapai 95% pada bulan November. Namun hal itu juga tidak menjamin akan ada cukup gas untuk musim dingin jika Rusia memutus pasokan, kata regulator energi Jerman. Rusia diketahui telah membatasi pengiriman ke Eropa melalui Ukraina. Meskipun mematikan Nord Stream selama tiga hari merupakan pukulan serius bagi pasar Eropa yang sudah rapuh, namun itu bisa menjadi lebih buruk.

Baca Juga :   Pusat Komando Militer Kiev dan Kharkiv Ukraina Dihantam Serangan Rudal

Pemeliharaan untuk waktu singkat dan tidak dilakukan di tengah puncak permintaan menunjukkan bahwa turbin tunggal sedang dijaga sehingga dapat terus berfungsi untuk saat ini. Kembali pada bulan Juli, pipa sempat ditutup selama 10 hari untuk pemeliharaan rutin tahunan, dan banyak yang khawatir persediaan tidak akan dilanjutkan sama sekali.

Baca Juga :   Membelot ke Pihak Rusia, Mantan Pejabat Ukraina Ditembak Mati

“Pengumuman itu kemungkinan akan membuat harga gas naik lebih jauh lagi ketika pasar dibuka kembali pada hari Senin,” kata Tom Marzec-Manser, kepala analitik gas di ICIS di London, dikutip Minggu (21/8/2022).

Baca Juga :   Pangkalan Udara Diserang Rusia, 70 Tentara Ukraina Tewas

Harga gas Eropa membukukan kenaikan mingguan terlama tahun ini pada perdagangan Jumat waktu setempat, mengintensifkan rasa sakit bagi industri dan rumah tangga, dan mengancam akan mendorong ekonomi ke dalam resesi.

“Pemeliharaan akan dilakukan dengan Siemens Energy, yang membuat turbin dan memiliki kontrak layanan dengan Gazprom, menurut pernyataan itu. Setelah selesaikan melakukan pengecekan dan ternyata tidak ada kerusakan teknis, transportasi gas akan dikembalikan ke level 33 juta meter kubik per hari. Itu sama dengan 20 persen dari kapasitas yang berlaku sekarang. Pipa Nord Stream sendiri dapat membawa sekitar 167 juta meter kubik per hari,” ungkap Gazprom. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO