Ini Faktanya Harga Mi Instan Akan Naik

JagatBisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) ikut merespon keresahan masyarakat terkait isu kenaikan harga mi instan di Indonesia. Karena sebelumnya, Menteri Pertanian memperkirakan kenaikan harga mi instan bisa sampai tiga kali lipat. Hal itu karena pasokan gandum Ukraina mengalami masalah.

Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan impor biji gandum dan meslin Indonesia tersebar di 8 negara. Di antaranya, Australia, Argentina, Kanada, India, Brazil, Amerika Serikat (AS), Moldova, dan Ukraina. Ada tiga negara yang share-nya terbesar di periode Januari-Juli 2022, antara lain Australia, Argentina, dan Kanada.

“Jadi, ketiga negara itu merupakan sumber impor biji gandum dan meslin terbesar untuk Indonesia. Kemudian, impor biji gandum dan meslin yang secara konsisten adalah India, meski share-nya masih kecil,” ungkap Setianto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga :   Harga Mi Instan Dipastikan Tidak Naik

Dia mengungkapkan, dari daftar 8 negara tersebut, ada 5 negara yang memang tidak secara konsisten menjadi sumber impor biji gandum dan meslin, termasuk di antaranya Ukraina.

Baca Juga :   Harga Mi Instan Dipastikan Tidak Naik

“Masih ada beberapa negara lain penghasil gandum yang mungkin bisa dijadikan sumber impor kita untuk gandum dan meslin,” pungkas Setianto. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO