JagatBisnis.com – Di tengah krisis ekonomi, setelah sekian tahun berada di kekuasaan, Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri di tengah paksaan warga yang memprotes ketidakbecusan pemerintah menangani krisis ekonomi yang semakin dalam.
Langkah itu dilakukan saat negara pulau itu berada dalam ketegangan pemberlakuan jam malam, setelah terjadinya bentrokan keras antara para pengunjuk rasa warga dengan para pendukung Rajapaksa yang kemungkinan dibayar di ibu kota Kolombo. Lima orang tewas, termasuk seorang anggota parlemen partai yang berkuasa, dan lebih dari 190 orang terluka dalam kekerasan tersebut.
Protes atas terus membumbungnya harga serta pemadaman listrik yang menyulitkan warga telah dimulai sejak bulan lalu. Negara pulau itu memang menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.
Discussion about this post