Akibatnya, Ximenes menerangkan, dua orang telah ditangkap setelah protes meletus di TPS. Hingga kini, para pejabat belum mengetahui jumlah orang yang terpengaruh oleh aturan tersebut.
Di sisi lain, warga yang dapat memberikan suara berbagi kegembiraan. Warga berusia 17 tahun, Marco de Jesus, berpartisipasi dalam pilpres untuk kali pertama. Ia mengungkap rasa gugup, namun kemudian tenang setelah dibantu staf pemungutan suara.
“Saya merasa bangga telah menjalankan fungsi saya sebagai pemilih,” ungkap de Jesus.
“Saya berharap pilihan saya dapat membawa perubahan positif dan bermanfaat,” imbuhnya.
Meski berbeda pilihan, seluruh warga mengidamkan presiden yang dapat mewujudkan harapan bersama, termasuk pemulihan ekonomi. Usai dihantam pandemi, ekonomi negara tersebut kembali terpukul oleh terpaan Topan Seroja.
Discussion about this post