Tak hanya itu, IDAI juga menghadirkan Ponsel (Pulse Oximetry Newborn Screening E-learning) yaitu pembelajaran skrining PJB kritis selama satu bulan untuk tenaga kesehatan.
Kedua program ini bertujuan untuk membantu menurunkan angka kematian bayi dan anak sehingga kualitas hidup anak yang baik bisa tercapai.
“Kami di IDAI berharap dengan program pelatihan yang akan diadakan oleh IDAI dan kementerian Kesehatan akan bisa membantu para tenaga kesehatan yang menangani kelahiran dan anak untuk melakukan deteksi dini terhadap Penyakit Jantung Bawaan,” ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) dalam siaran persnya, ditulis di Jakarta, Rabu, (15/12/2021).
IDAI komitmen turunkan kasus penyakit Jantung Bawaan pada Anak
Piprim mengatakan, garda terdepan yang bisa melakukan pertolongan kesehatan pada anak ini yakni para bidan, dokter umum, atau dokter anak yang menolong persalinan atau Sectio (Cesar).
Discussion about this post