Rupiah Anjlok Terdalam Sejak November 2023 Imbas Konflik Iran-Israel, BI Turun Tangan!

Ilustrasi Rupiah

JagatBisnis.com –  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan pada hari Selasa (16/4/2024). Berdasarkan data Bloomberg pukul 11.42 WIB, rupiah anjlok 335,50 poin atau 2,12 persen ke level Rp 16.183 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini merupakan yang terdalam sejak November 2023. Bank Indonesia (BI) pun angkat bicara terkait pelemahan rupiah ini.

Menurut Direktur Departemen Komunikasi BI, Edi Supriyadi, pelemahan rupiah disebabkan oleh beberapa faktor, terutama memanasnya konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Iran-Israel.

Baca Juga :   Dinar dan Dirham Jadi Alat Pembayaran di Indonesia, Ini Reaksi BI

“Memanasnya konflik di Timur Tengah khususnya konflik Iran-Israel menyebabkan menguatnya potensi risk off atau perubahan dalam aktivitas investasi dalam merespons pola ekonomi global,” kata Edi kepada kumparan, Selasa (16/4).

Baca Juga :   Cuaca Jabodetabek Selasa 21 November 2023: Bekasi dan Bogor Hujan Lebat, Jakarta Cerah Berawan

Sentimen global tersebut, lanjut Edi, mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti dolar AS. Hal ini menyebabkan permintaan dolar AS meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Juga :   Survei BI: Harga Rumah Terus Naik Tapi Penjualan Lesu

BI terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah dan berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. BI akan terus melakukan intervensi di pasar valas jika diperlukan.

(tia)

MIXADVERT JASAPRO