JagatBisnis.com – Presiden Vladimir Putin telah mengancam negara-negara Barat dengan kekuatan nuklir Rusia, menyatakan kesiapan teknis untuk perang nuklir dan mengingatkan bahwa eskalasi konflik di Ukraina bisa memicu reaksi yang berbahaya. Ancaman ini mengungkapkan peta kekuatan nuklir Rusia yang mengesankan, dengan sekitar 5.580 hulu ledak nuklir dalam gudang mereka, menjadikannya pemegang senjata nuklir terbesar di dunia.
Doktrin nuklir Rusia menetapkan kondisi di mana penggunaan senjata nuklir dipertimbangkan sebagai respons terhadap serangan nuklir, senjata pemusnah massal lainnya, atau bahkan serangan konvensional yang mengancam eksistensi negara. Meskipun jumlah hulu ledak tersebut menunjukkan kemampuan Rusia untuk menghancurkan dunia berkali-kali lipat, FAS (Federasi Ilmuwan Amerika) menunjukkan bahwa persenjataan nuklir Rusia belum banyak berubah secara substansial sejak beberapa tahun terakhir.
Putin telah mengumumkan bahwa Rusia akan mempertimbangkan uji coba senjata nuklir sebagai respons terhadap langkah serupa dari Amerika Serikat. Langkah ini menandai pembatalan Rusia atas Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), sebuah langkah yang menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan perlombaan senjata yang mahal di masa depan.
Kekuatan nuklir Rusia juga didukung oleh sistem komando dan kontrol yang sangat rahasia, termasuk tas koper nuklir yang selalu dibawa oleh Presiden Putin, yang memberikan kemampuan untuk memberikan perintah peluncuran dengan cepat kepada pasukan nuklir Rusia.
(tia)
