Bulog Akui Bansos Beras Tak Mampu Tekan Harga, Dilema di Tengah Kebutuhan Masyarakat

JagatBisnis.com –  Bulog (Badan Urusan Logistik) mengakui bahwa program Bantuan Sosial (Bansos) beras tidak mampu menurunkan harga beras di pasaran. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, di tengah situasi harga beras yang terus melonjak dan menjadi dilema bagi masyarakat.

“Bansos beras tidak bisa menekan harga beras. Harga beras naik karena faktor lain, seperti cuaca dan harga pupuk,” kata Bayu, Senin (4/3/2024).

Pemerintah memang telah menggelontorkan Bansos beras dalam beberapa bulan terakhir untuk membantu masyarakat yang terdampak kenaikan harga bahan pangan. Namun, tampaknya upaya ini belum cukup untuk meredakan gejolak harga beras di pasaran.

Baca Juga :   Uji Praktik SIM Tanpa Angka 8, Kini Berbentuk Sirkuit untuk Memudahkan Masyarakat

Di sisi lain, masyarakat menaruh harapan besar pada Bansos beras untuk meringankan beban kebutuhan pokok mereka. Kenaikan harga beras yang signifikan membuat banyak keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Baca Juga :   Mulai 26-27 Agustus, Masyarakat Bisa Jajal LRT Jabodebek

Dilema ini semakin rumit dengan situasi menjelang Ramadan dan Lebaran, di mana permintaan beras biasanya meningkat. Kekhawatiran akan semakin tingginya harga beras di momen tersebut menghantui masyarakat.

Bulog sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras, seperti operasi pasar dan penyerapan gabah petani. Namun, tampaknya upaya ini masih belum mampu mengatasi fluktuasi harga beras di pasaran.

Baca Juga :   Bulog: Soal PMK, Tak Ada Kaitannya dengan Daging Kerbau Impor

Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah yang lebih komprehensif dan terintegrasi untuk mengatasi permasalahan ini. Diperlukan solusi jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada Bansos, tetapi juga pada peningkatan produksi dan distribusi beras yang efisien. (tia)

MIXADVERT JASAPRO