Berita  

Krisis Kemanusiaan di Rafah Mencapai Puncaknya, PBB Memperingatkan Potensi Pembantaian

Gaza

JagatBisnis.comPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan peringatan keras terkait invasi yang dilakukan oleh Israel di Rafah, Gaza, yang dapat mengarah pada pembantaian massal. Lebih dari 1 juta warga Gaza berlindung di Rafah, menciptakan situasi krisis kemanusiaan yang memprihatinkan.

Israel mengklaim operasinya bertujuan mengusir kelompok Hamas yang bersembunyi di Rafah dan membebaskan warga negara Israel yang disandera di sana. Sementara itu, upaya evakuasi warga Palestina yang terjebak juga sedang dilakukan. Kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, menyatakan keprihatinan atas potensi pembantaian dan menggarisbawahi kelemahan operasi kemanusiaan di tengah konflik ini.

Meskipun masyarakat internasional telah memperingatkan agar tidak melanjutkan invasi di Rafah, pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata antara Amerika Serikat, Mesir, Israel, dan Qatar tidak membuahkan hasil. Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengekspresikan harapannya terhadap negosiasi untuk membebaskan sandera dan mencegah eskalasi kekerasan di Rafah.

Baca Juga :   Cedera Casemiro Menambah Krisis Manchester United

Perang Gaza yang meletup pada 7 Oktober 2023 telah menyisakan lebih dari 28 ribu warga Palestina tewas dan ribuan lainnya hilang. Dengan separuh dari 2.3 juta jiwa Gaza berlindung di Rafah, kondisi krisis semakin memburuk. Griffiths menggambarkan warga yang berlindung di sana seakan “menatap kematian” di tengah ketidakpastian dan ketakutan.

Baca Juga :   Yordania dan Belanda Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara

(tia)

MIXADVERT JASAPRO