JagatBisnis.com – Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), meminta komunitas internasional untuk mempertimbangkan ulang pasokan senjata ke Israel. Pernyataannya muncul dalam konferensi pers pada Senin, 12 Februari 2024, di mana Borrell menyoroti tingginya jumlah warga sipil Palestina yang tewas di Gaza, mencapai lebih dari 28 ribu orang sejak 7 Oktober.
Borrell menegaskan bahwa bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyatakan bahwa jumlah korban tewas di Gaza adalah “terlalu banyak” dan “tidak proporsional.” Borrell menekankan perlunya mengurangi pasokan senjata ke Israel sebagai langkah untuk mencegah lebih banyak korban warga sipil.
Dia mencatat contoh pada 2006 ketika Amerika Serikat menghentikan pasokan senjata ke Israel selama Perang Lebanon sebagai respons terhadap penolakan Israel untuk mengakhiri konflik. Borrell menyatakan bahwa situasi serupa sedang terjadi saat ini.
Borrell juga menyindir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyebut bahwa ia “tidak mendengarkan siapa pun.” Netanyahu telah menolak seruan gencatan senjata dan terus mempertahankan operasi militer di Jalur Gaza.
Dalam konteks ini, Borrell menyinggung perintah pengadilan Belanda untuk menghentikan distribusi suku cadang jet tempur F-35 dari Belanda ke Israel, mengacu pada perintah sementara oleh Mahkamah Internasional (ICJ) terkait tuduhan genosida di Gaza.
(tia)