JagatBisnis.com – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno, membantah temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menyebutkan bahwa monopoli avtur menjadi salah satu penyebab mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.
Sandi mengatakan bahwa temuan KPPU tersebut tidak akurat dan tidak mencerminkan kondisi di lapangan. Menurutnya, ada banyak faktor lain yang menyebabkan harga tiket pesawat mahal, seperti:
- Tinggiya biaya operasi penerbangan, seperti harga avtur, pajak, dan biaya bandara.
- Kurangnya persaingan di industri penerbangan.
- Fluktuasi nilai tukar rupiah.
Sandi menuturkan bahwa solusi untuk mengatasi mahalnya harga tiket pesawat bukan dengan memecah monopoli avtur, melainkan dengan:
- Meningkatkan persaingan di industri penerbangan.
- Menurunkan biaya operasi penerbangan.
- Memberikan subsidi kepada maskapai penerbangan.
“Monopoli avtur bukan satu-satunya penyebab mahalnya harga tiket pesawat. Ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan,” ujar Sandi.
“Solusi untuk mengatasi mahalnya harga tiket pesawat bukan dengan memecah monopoli avtur, melainkan dengan meningkatkan persaingan di industri penerbangan, menurunkan biaya operasi penerbangan, dan memberikan subsidi kepada maskapai penerbangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, KPPU menemukan bahwa PT Pertamina (Persero) dan PT Shell Indonesia memiliki pangsa pasar avtur di Indonesia di atas 50%. KPPU menduga bahwa hal ini menyebabkan terjadinya monopoli dan mengakibatkan harga avtur menjadi mahal.
Temuan KPPU ini menuai berbagai respons dari berbagai pihak. Ada yang mendukung, namun ada juga yang menentangnya. (tia)