Lagi Antre Makanan, 20 Pengungsi Tewas di Gaza akibat Serangan Israel

JagatBisnis.com –  Pasukan penjajah Israel kembali menyerang kamp pengungsian di Gaza, Kamis (25/1) waktu setempat. Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, akibat kejadian ini, 20 orang pengungsi yang sedang mengantre untuk mendapatkan makanan tewas dan 150 orang lainnya terluka.

Dilansir Reuters, tank-tank Israel juga menghantam daerah selatan kantong pengungsi yang ada di salah satu kota utama Gaza yang ada di bagian selatan, Khan Younis. Hal ini membuat para pengungsi harus mati-matian berjuang menyelamatkan diri.

Sementara itu di wilayah utara Gaza kondisinya tak kalah mengerikan. Salah satu pejabat WHO menggambarkan situasi di sana sebagai “tak terbayangkan”. Para sukarelawan bersaksi bantuan masuk begitu jarang, dan begitu ada makanan datang, orang-orang yang putus asa serta kelaparan langsung berkerumun.

Baca Juga :   Indonesia Impor Barang dari Israel Rp226 Miliar, Di Tengah Serangan Israel ke Gaza

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza kita harus terdesak di Khan Younis dan kota-kota di bagian utara dan selatan lainnya setelah terusir oleh militer Israel. Saat mengungsi ke tempat “aman” menurut Israel itu pun, mereka masih terus digempur serangan.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan setidaknya ada 50 warga Palestina yang terbunuh dalam 24 jam terakhir di Khan Younis saja. Di wilayah itu tentara Israel memang tengah menggencarkan serangan besar-besaran mereka.

Baca Juga :   3 Warga Palestina di Tepi Barat Ditembak Mati Pasukan Israel

“Tak ada lagi daerah yang aman. Ke mana kami harus pergi? Hentikan perang ini, ini sudah cukup. Kami sudah kehabisan tenaga, anak-anak hilang, orang dewasa hilang. Semua orang pergi dan dunia cuma bisa melihat saja,” tutur salah satu pengungsi di Rafah.

Israel mengeklaim serangan yang mereka luncurkan di kamp pengungsi dan rumah sakit-rumah sakit di Khan Younis itu bertujuan untuk menghancurkan sasaran Hamas. Namun menurut para pekerja medis Palestina, tank-tank Israel justru menembaki dua rumah sakit utama yang masih berfungsi, Nasser dan Al-Amal; serta mengurung tim medis, pasien, serta para pengungsi di sekitarnya.

Baca Juga :   Cegah Lonjakan Omicron, Israel Larang Warganya ke Amerika Serikat

Padahal, staf medis dan kelompok Islam setempat bersumpah bahwa rumah sakit itu bukanlah bagian dari Hamas.

Serangan ini juga memaksa puluhan ribu pengungsi di Khan Younis melarikan diri dengan berjalan kaki ke Rafah yang jaraknya 15 kilometer dari sana. Komite Internasional Palang Merah menyebut, wilayah pengungsi yang hanya seluas 60 kilometer persegi itu kini harus menampung lebih dari 1,5 juta pengungsi di tengah “pertempuran yang mengancam hidup mereka”. (tia)

MIXADVERT JASAPRO