JagatBisnis.com – Dengan ketahanan dan semangat yang menggebu, Trostianets, kota yang hancur akibat invasi Rusia hampir dua tahun lalu, menjadi percontohan dalam upaya rekonstruksi Ukraina. Meskipun perang belum berakhir, pemerintah Ukraina memulai pembangunan kembali fasilitas transportasi publik, termasuk stasiun kereta api dan bus di kota ini.
Walikota Yuriy Bova menekankan urgensi pemulihan, mengatakan bahwa waktu hampir habis untuk memberikan kehidupan kembali ke kota-kota yang terpukul. “Kami berjuang untuk setiap orang yang harus kembali; untuk setiap anak yang perlu kembali dan membangun masa depan mereka di sini,” ujar Bova.
Meskipun Trostianets menjadi fokus program percontohan, kota Okhtyrka, yang juga terkena dampak perang, menghadapi keterbatasan sumber daya. Wali kota Pavlo Kuzmenko menekankan perlunya memprioritaskan perbaikan rumah dan infrastruktur penting, sementara sebagian masyarakat setuju bahwa kemenangan perang harus menjadi prioritas utama sebelum memulai rekonstruksi.
Namun, perdebatan muncul di seluruh Ukraina, mencerminkan ketegangan antara kebutuhan militer dan rekonstruksi. Beberapa kota, seperti Odesa, membatalkan proyek-proyek infrastruktur dengan alasan tidak dapat menerima pengeluaran selama masa perang.
Sebagai respons, pejabat di tingkat nasional menekankan pentingnya strategi pemerintah yang jelas dalam pemulihan ekonomi. Orysia Lutsevych dari Chatham House menyoroti perlunya membuka potensi ekonomi Ukraina, menarik kembali warga dan mencegah migrasi permanen.
Mustafa Nayyem, kepala Badan Restorasi dan Pembangunan Infrastruktur Ukraina, mengakui bahwa rekonstruksi pemukiman yang rusak memerlukan upaya besar. “Negara belum pernah melakukan rekonstruksi permukiman secara komprehensif sebelumnya,” katanya.
Sementara Trostianets menjadi simbol perjuangan, para pemimpin di seluruh Ukraina dihadapkan pada tugas yang monumental untuk mengarahkan negara ini menuju kemenangan, baik di medan perang maupun dalam membangun kembali masa depan yang lebih baik.
(tia)
