JagatBisnis.com – Duta Besar de facto Taiwan untuk Amerika Serikat, Alexander Yui, telah mengadakan pertemuan dengan Ketua DPR AS, Mike Johnson, memicu reaksi keras dari pemerintah Cina. Meskipun Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, negara tersebut tetap menjadi pendukung dan pemasok senjata terkemuka bagi Taiwan, yang dianggap oleh Cina sebagai wilayahnya sendiri.
Pertemuan ini menjadi perhatian khusus karena Alexander Yui menggantikan Hsiao Bi-khim, yang saat ini mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam pemilu Taiwan pada 13 Januari 2024. Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan rasa terima kasih kepada Kongres AS atas dukungan lintas partai jangka panjang terhadap Taiwan dan komitmen untuk memperkuat pertahanan pulau tersebut.
Pertemuan ini, yang merupakan kali pertama antara kedua pejabat tersebut, menyulut kemarahan pemerintah Cina. Pada Agustus 2022, Cina melancarkan latihan perang di sekitar Taiwan sebagai respons terhadap kunjungan Ketua DPR saat itu, Nancy Pelosi, ke Taipei. Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan kemarahannya atas pertemuan Johnson-Yui dan menegaskan bahwa anggota parlemen AS seharusnya tidak memberikan dukungan kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan atau ikut campur dalam urusan dalam negeri Cina.
Cina secara rutin menolak segala bentuk kontak resmi antara pejabat Taiwan dan AS, menganggapnya sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri Cina. Pemerintah Taiwan, sementara itu, menegaskan bahwa pulau tersebut memiliki kedaulatan sendiri dan menolak klaim kedaulatan Tiongkok.
(tia)