JagatBisnis.com – Raja Abdullah II dari Yordania dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengambil inisiatif bersama untuk mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza. Dalam sebuah panggilan telepon pada Jumat, 30 Desember 2023, keduanya menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi konflik di kawasan tersebut.
Kantor berita Yordania Petra melaporkan bahwa Raja Abdullah II dan PM Trudeau sepakat memberikan tekanan internasional kepada Israel untuk segera menghentikan serangan di Gaza. “Mereka sepakat mendesak tekanan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza,” demikian tulis laporan tersebut.
Raja Abdullah II menekankan pentingnya melindungi warga sipil dan meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang terdampak. Dalam konteks ini, Yordania menolak upaya apapun untuk menghilangkan masalah Palestina dan menentang pengusiran paksa warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza.
Selama pembicaraan tersebut, Raja Abdullah II kembali menegaskan sikap tegasnya menentang kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis Yahudi terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah melanjutkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, dengan dampak yang merugikan. Otoritas kesehatan setempat melaporkan lebih dari 21.507 warga Palestina tewas dan 55.915 lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Sementara itu, pihak berwenang di Israel mengklaim bahwa serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Serangan ini juga telah mengakibatkan kehancuran signifikan di Gaza, di mana 60 persen infrastruktur daerah tersebut mengalami kerusakan atau hancur.
Dampak krisis ini semakin memburuk, dengan 2 juta penduduk Gaza mengungsi, dihadapkan pada krisis kemanusiaan yang melibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Raja Abdullah II dan PM Trudeau berharap upaya bersama ini dapat membawa perubahan positif dan mengakhiri penderitaan rakyat Gaza.
(tia)
