Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp142.000 per Kg, Masyarakat Keluhkan Kenaikan Biaya Masak

Ilustrasi cabai rawit merah

JagatBisnis.com –  Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga pangan di sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi terdapat pada komoditas cabai rawit merah.

Berdasarkan data panel pangan Bapanas, Minggu (10/12), rata-rata harga cabai rawit merah secara nasional Rp 91.150 per kilogram (kg). Harga tertinggi mencapai Rp 142.000 per kg di wilayah Kalimantan Utara dan terendah Rp 59.790 per kg di Sumatera Barat.

Kenaikan harga cabai rawit merah ini tentu menjadi keluhan bagi masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga. Pasalnya, cabai rawit merupakan salah satu bumbu dapur yang penting untuk berbagai hidangan.

Baca Juga :   Uji Praktik SIM Tanpa Angka 8, Kini Berbentuk Sirkuit untuk Memudahkan Masyarakat

“Harga cabai rawit merah sekarang mahal banget, naik dua kali lipat dari harga normal. Jadi kalau masak, jadinya harus irit-irit cabai,” kata Siti, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.

Baca Juga :   Uang Bansos Nyangkut di Bank, Mensos Risma: Masyarakat Tak Tahu

Kenaikan harga cabai rawit merah ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Permintaan yang meningkat menjelang Nataru
  • Cuaca yang tidak menentu
  • Produksi yang menurun

Pemerintah telah berupaya untuk mengendalikan kenaikan harga cabai rawit merah, antara lain dengan:

  • Melakukan operasi pasar
  • Mendorong ekspor cabai rawit
  • Mendukung petani cabai
Baca Juga :   Gunung Semeru Erupsi, Masyarakat Diminta Mengungsi

Namun, upaya-upaya tersebut belum mampu menurunkan harga cabai rawit merah secara signifikan.

Masyarakat berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk mengendalikan kenaikan harga cabai rawit merah. (tia)

MIXADVERT JASAPRO