JagatBisnis.com – PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) sudah meluncurkan beberapa produk smartphone. Sayangnya, produk tersebut tidak terjual dengan baik. Walau begitu, perusahaan elektronik ini terus berinovasi dan makin percaya diri untuk memasarkan produk smartphone di Indonesia. Setelah sukses mencuri perhatian pasar Jepang, kini smartphone AQUOS R8s Pro diboyong ke pasar Indonesia dengan target 5.000 unit seluruh smartphone per bulan.
“Di penghujung tahun 2023, kami kembali membawa smartphone untuk kembali meramaikan pasar smartphone di Indonesia. Tapi, smartphone kali ini demgan spesifikasi yang lebih baik agar bisa terjual lebih banyak juga di Indonesia,” kata Presiden Direktur PT SEID Shinji Teraoka, di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Dia menjelaskan, alasanya memboyong smartphone profesional ini karena tren membuat konten foto dan video di kalangan anak muda. Sehingga pihaknya juga meluncurkan flagship ponsel terbaru yang memenuhi ekspektasi pengguna ponsel dengan kemampuan fotografi sekelas kamera mirrorless.
“Smartphon yang kami bawa ke Indonesia kali ini memiliki tidak memiliki perbedaan sama sekali, mulai dari spesifikasi, fitur maupun desain dengan produk di Jepang. Kami memboyong produk ini ke Indonesia karena kami melihat tingginya minat penduduk Indonesia terhadap dunia fotografi dan videografi”, ujar Teraoka.
Sementara itu, National Sales Senior GM, PT SEID Andry Adi Utomo mengaku, pihaknya tetap optimis smartphone ini bisa bersaing dengan sekian banyak merek smartphone yang ada dan masuk ke Indonesia. Sehingga smartphone ini bisa banyak diminati anak muda. Karena performanya yang tinggi dengan fitur cerdas dan kualitas Jepang yang terkenal kokoh dan tahan lama.
“Dengan smartphone ini semua bisa orang bisa menjadi pro karena smartphone ini sudah didukung dengan fitur-fitur yang lebih canggih. Apalagi sudah menggunakan sistem operasi android terbaru, yaitu android 13 (Tiramisu),”terang Andry.
Dia menambahkan, alasan pihaknya tetap berinovasi dengan smartphone karena produk elektronik ini memiliki banyak barang smarthome. Maka, membutuhkan smartphone untuk menggunakan smartphone tersebut. Sehingga, tidak mungkin pihaknya menggunakan smartphone merek kompetitor untuk memfungsikan smarthome tersebut.
“Jadi, inovasi smartphone yang kami ciptakan ini untuk menunjukkan berbagai smarthome elektronik unggulan yang kami miliki,” tegasnya.
Dia menjelaskan, untuk meningkatkan penjualan saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan berbagai shopping online yang sudah menguasai penjualan smartphone hingga 50 persen.
“Terbukti, dengan kerjasama ini pihaknya mampu meningkatkan penjualan smartphone. Sebelumnya, hanya 1.000 unit per bulan. Kini menjadi 3.000 unit per bulan. Bahkan, pihaknya menargetkan 5.000 unit per bulan,” pungkasnya. (eva)
