Harga Gula Tembus Rp 18 Ribu per Kg, Kemendag: Importir, Masuk Sini!

JagatBisnis.com –  Harga gula pasir di pasaran terus meroket. Berdasarkan pantauan di salah satu warung daerah Pasar Minggu, harga gula tembus Rp 18 ribu per kilogram (kg).

Wahyu, pemilik warung tersebut, mengaku membeli gula dari distributor seharga Rp 810 ribu per karung. Kemudian gula itu ia jual kembali seharga Rp 18 ribu per kg.

“Beli dari sana Rp 810 ribu per karung atau 50 kg. Kalau dibagi Rp 810 ribu dibagi 50 jadinya Rp 16.200 itu modalnya. Terus saya jual Rp 18 ribu,” kata Wahyu pada Minggu (26/11).

Wahyu bilang, penjualan gula tidak tersendat, meski harganya terus meroket.

“Masih laku kok. Orang-orang tetap beli,” katanya.

Sementara itu, di Alfamart Pasar Minggu, harga gula pasir dibanderol senilai Rp 16 ribu untuk semua merek. Pembelian gula juga di sini dibatasi satu orang konsumen hanya boleh membeli 2 kg. Adapun harga gula di Indomaret Rp 16 ribu untuk semua merek.

Baca Juga :   Indonesia Kesulitan Tembus Perjanjian Dagang dengan Arab Saudi, Mendag: Berkali-kali Gagal

Kemendag Ajak Importir Masuk Indonesia

Menanggapi lonjakan harga gula, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak para importir gula masuk ke Indonesia demi memenuhi kuota impor gula tahun ini.

Stok gula pasir dalam negeri kian menipis imbas fenomena El Nino yang menghantam Indonesia. Hal itu membuat harga gula di pasaran kian meroket. Untuk itu, pemerintah melakukan importasi gula untuk meredam harga.

“Gula pasir harganya naik. Tapi kita mendorong agar importasinya direalisasikan November dan Desember ini. Jadi kita terus mendorong importir untuk masuk ke kuota gula yang masih tersisa,” kata Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Krisna Ariza, dalam Diskusi Publik Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang di ITL Trisaksi, Selasa (28/11).

Baca Juga :   Dorong UMKM Go Global, Ekspor ke Afrika Kini Difasilitasi

Krisna mengatakan, kuota impor gula tahun ini sebesar 5,7 juta ton. Hingga saat ini, baru 3,2 juta ton yang telah terealisasi.

“Kita masih punya sisa kuota sebesar 2,5 juta ton. Kita dorong agar importir segera merealisasikan kuota tersebut,” kata Krisna.

Krisna menambahkan, pemerintah juga akan melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga gula. Operasi pasar ini akan dilakukan di daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga gula.

Dampak Lonjakan Harga Gula

Lonjakan harga gula tentu berdampak pada masyarakat. Hal ini karena gula merupakan bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat sehari-hari.

Kenaikan harga gula akan membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini tentu akan membebani masyarakat, terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Baca Juga :   Mengimpor Baju Bekas Bisa Dipenjara 5 Tahun atau Denda Rp5 Miliar

Selain itu, kenaikan harga gula juga dapat berdampak pada industri makanan dan minuman. Hal ini karena gula merupakan bahan baku yang digunakan oleh industri tersebut.

Kenaikan harga gula tentu akan membuat industri makanan dan minuman harus menaikkan harga jual produknya. Hal ini tentu akan berdampak pada konsumen, karena mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli produk makanan dan minuman.

Oleh karena itu, pemerintah perlu segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga gula. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain:

  • Meningkatkan produksi gula dalam negeri
  • Mendorong importir untuk merealisasikan kuota impor gula
  • Melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga gula

(tia)

MIXADVERT JASAPRO