Diskon Besar-Besaran Produk Pro Israel di Ritel Modern: Aksi Solidaritas atau Manipulasi Pasar?

diskon foto : https://kumparan.com/

JagatBisnis.comAksi boikot produk yang diduga pro Israel yang dipicu oleh serangan Israel terhadap Palestina telah berdampak signifikan terhadap penjualan produk-produk tersebut di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya diskon besar-besaran yang diberikan oleh sejumlah ritel modern untuk produk-produk tersebut.

Di Superindo PP TB Simatupang, Sabtu (11/11), produk-produk P&G banting harga. Pewangi pakaian Downy ukuran 650 ml diskon Rp 19.200 dari Rp 39.100 menjadi Rp 19.900. Kemudian shampo Head and Shoulders diskon Rp 7.000 untuk ukuran 160 ml dari Rp 33.890 menjadi Rp 26.890.

Seluruh harga produk Garnier yang merupakan anak usaha L’Oreal banting harga. Garnier Micellar Water diskon Rp 14.395 dari Rp 58.790, kemudian Garnier Mask turun Rp 11.155 dari Rp 27.890 menjadi Rp 16.735.

Selanjutnya ada Unilever, produk emiten berkode UNVR ini di Indomaret dan Alfamart juga banting harga. Deodorant Rexona dari Rp 21.500 turun menjadi Rp 16.900. Produk deodorant Dove juga turun dari Rp 22.900 menjadi Rp 18.900. Kemudian sabun cuci muka Ponds banting harga dari Rp 37.700 menjadi Rp 25.900.

Baca Juga :   MUI Haramkan Beli Produk Israel

Diskon besar-besaran ini pun menjadi sorotan publik. Banyak yang mempertanyakan apakah aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina atau justru manipulasi pasar.

Solidaritas atau Manipulasi?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, membantah bahwa aksi diskon besar-besaran ini merupakan bentuk boikot terhadap produk pro Israel. Menurutnya, aksi ini murni bentuk solidaritas terhadap Palestina.

“Kalau ada yang bilang diskon (sampai) 50 persen, yang pasti bukan (anggota Aprindo), sampai hari ini yang di ritel jejaring (anggota Aprindo) itu belum ada yang memberikan itu. Setelah kami cek bukan anggota Aprindo,” kata Roy.

Roy menjelaskan, ada beberapa supermarket dan minimarket yang enggan bergabung dengan asosiasi yang dipimpinnya sejak 2015 tersebut. Sehingga dalam hal ini, Roy menyebut Aprindo tidak memiliki kapasitas untuk berbicara lebih lanjut.

Baca Juga :   MUI Haramkan Produk Pendukung Israel, McD & Starbucks Dikabarkan Tutup Gerai Saat Aksi Bela Palestina

“Perlu diketahui, anggota Aprindo tidak semuanya minimarket supermarket yang ada di Indonesia, ada minimarket supermarket yang tidak ingin menjadi anggota Aprindo, jadi kita tidak bisa mengawasi dan kita tidak bisa mengimbau atau berbicara dengan mereka,” tambah Roy.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menilai bahwa aksi diskon besar-besaran ini merupakan bentuk manipulasi pasar. Menurutnya, aksi ini dilakukan oleh ritel modern untuk memanfaatkan momentum aksi boikot terhadap produk pro Israel.

“Ini kan momen bagus, jadi dibikin diskon besar-besaran. Ini kan trik marketing,” kata Faisal.

Faisal mengatakan bahwa aksi diskon besar-besaran ini bisa berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, aksi ini bisa memicu inflasi.

Baca Juga :   Mendag Batal Atur Diskon di eCommerce

“Ini bisa memicu inflasi, karena konsumen jadi lebih konsumtif,” kata Faisal.

Dampak Ekonomi

Aksi boikot produk pro Israel yang dipicu oleh serangan Israel terhadap Palestina telah berdampak signifikan terhadap penjualan produk-produk tersebut di Indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), penjualan produk-produk tersebut di ritel modern telah menurun hingga 3-4%.

Penurunan penjualan ini tentu berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, produk-produk yang diboikot merupakan produk-produk yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produk-produk yang diboikot menyumbang sekitar 20% dari total nilai ekspor Indonesia. Selain itu, produk-produk tersebut juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak negatif dari aksi boikot produk pro Israel terhadap perekonomian Indonesia.  (tia)

MIXADVERT JASAPRO