Waktu Tunggu LRT Jabodebek 1 Jam jadi Sorotan

jembatan LRT foto : https://kumparan.com/

JagatBisnis.com –  Waktu tunggu LRT Jabodebek yang masih 1 jam menjadi perhatian publik. Hal ini tentu menjadi kendala bagi para pengguna LRT Jabodebek, terutama pada jam sibuk.

LRT Jabodebek kini hanya memiliki 9 rangkaian atau trainset untuk melayani 131 perjalanan. Akibatnya, waktu tunggu atau headway bisa molor menjadi 1 jam, dari normalnya hanya 15 menit.

Pada dasarnya, LRT Jabodebek memiliki 29 trainset. Adapun 18 trainset di antaranya harus diistirahatkan untuk perawatan pembubutan roda karena aus dan 2 trainset dalam proses perawatan untuk integrasi sistem persinyalan.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan akibat rentetan masalah LRT Jabodebek, minat konsumen menggunakan angkutan ini terancam terus merosot.

“Kalau keandalannya menurun, apalagi soal waktu tunggu, pasti akan direspons negatif oleh konsumen. Kepeminatan konsumen akan menurun, karena waktu tunggu itu menjadi nilai lebih dalam angkutan massal,” ungkapnya saat dihubungi pada Senin (30/10).

Baca Juga :   Keterlambatan Perjalanan LRT Jabodebek Hari Ini, KAI Minta Maaf

Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN), Ki Darmaningtyas, juga menilai selain masalah waktu tunggu, tarif LRT Jabodebek yang saat ini paling mahal Rp 20 ribu juga menjadi faktor kemerosotan minat penumpang.

“Bila kita perhatikan pada saat masa promosi, sehingga tarif LRT hanya Rp. 5.000, penumpang LRT begitu tinggi. Namun ketika diterapkan tariff normal langsung mengalami kemerosotan,” tuturnya.

Dengan begitu, kata Darmaningtyas, potensi penumpang LRT bisa sangat tinggi asal tarifnya tidak mahal, seharusnya bisa lebih kompetitif dibandingkan tarif KRL. Dia mencontohkan, tarif LRT Jabodebek seharusnya tidak lebih dari Rp 15 ribu.

Sementara itu, dia menilai kendala sarana akibat terjadi keausan roda sehingga tidak semua trainset dapat dioperasikan juga akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat pada LRT itu sendiri.

Baca Juga :   Penumpang Keluhkan Tarif LRT Jabodebek

“Apakah naik LRT dijamin berkeselamatan dan tidak akan mogok di tengah jalan atau tidak akan mengalami keterlambatan karena terjadi kerusakan sarana,” lanjutnya.

Darmaningtyas memaparkan beberapa hal yang harus dilakukan untuk membangun kepercayaan publik agar penumpang LRT Jabodebek tetap tinggi, yakni pertama sarananya harus andal, tidak boleh mogok di tengah perjalanan dan menjamin tiba tepat waktu.

“Kedua, tarifnya kompetitif dengan moda angkutan umum lainnya. Ketiga, layanan angkutan pengumpan atau integrasinya ada,” pungkasnya.

Dampak Waktu Tunggu 1 Jam

Waktu tunggu 1 jam tentu akan membuat para pengguna LRT Jabodebek harus menunggu lebih lama untuk sampai ke tujuan. Hal ini tentu akan membuat mereka kurang efisien dalam menggunakan waktu.

Baca Juga :   Antisipasi Kegembiraan Publik: Kapan Masyarakat Dapat Menikmati Uji Coba Gratis LRT Jabodebek?

Selain itu, waktu tunggu yang lama juga akan membuat para pengguna LRT Jabodebek lebih memilih moda transportasi lain, seperti KRL atau bus. Hal ini tentu akan mengurangi minat pengguna LRT Jabodebek.

Solusi untuk Mengatasi Masalah Waktu Tunggu

Untuk mengatasi masalah waktu tunggu, PT LRT Jabodebek perlu melakukan beberapa hal, antara lain:

  • Meningkatkan jumlah trainset yang beroperasi.
  • Mempercepat proses perawatan trainset yang rusak.
  • Meningkatkan kualitas sarana LRT Jabodebek agar tidak mudah rusak.

Selain itu, PT LRT Jabodebek juga perlu menurunkan tarif LRT Jabodebek agar lebih kompetitif dengan moda transportasi umum lainnya.

Dengan mengatasi masalah waktu tunggu, PT LRT Jabodebek diharapkan dapat meningkatkan minat pengguna LRT Jabodebek dan menjadikan LRT Jabodebek sebagai moda transportasi umum yang andal dan terjangkau. (tia)

MIXADVERT JASAPRO