JagatBisnis.com – Enam anggota Senat Amerika Serikat tiba di Cina hari ini dalam upaya untuk memperdalam pemahaman terhadap hubungan antara Washington dan Beijing yang tengah memanas. Rombongan yang dipimpin oleh Senator Chuck Schumer akan mengadakan serangkaian pertemuan penting selama kunjungan mereka, dengan harapan bertemu dengan Presiden Xi Jinping.
Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanan ke Asia yang mencakup kunjungan ke Korea Selatan dan Jepang, dengan tujuan memajukan kepentingan ekonomi dan keamanan nasional AS di kawasan tersebut.
Setelah pada tahun lalu berhasil meloloskan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk meningkatkan persaingan dengan Cina dalam sektor semikonduktor dan teknologi lainnya, Senator Schumer dan para pemimpin komite Demokrat mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka akan mengusulkan undang-undang baru yang akan membatasi aliran teknologi ke Cina. Tujuan lainnya adalah mencegah Tiongkok memulai konflik dengan Taiwan dan memperketat peraturan untuk mengawasi aliran modal AS ke perusahaan-perusahaan Cina.
Kantor Senator Schumer mengatakan bahwa fokus utama kunjungan ini adalah “perlunya hubungan timbal balik dengan Cina yang akan mendukung bisnis AS, menyamakan kedudukan bagi pekerja Amerika, serta mempertahankan kepemimpinan AS dalam teknologi canggih demi keamanan nasional.”
Kunjungan ini juga merupakan tindak lanjut dari serangkaian kunjungan pejabat tinggi pemerintahan Biden ke Cina, termasuk kunjungan Menteri Perdagangan Gina Raimondo pada bulan Agustus.
Kelompok yang terdiri dari enam senator, dengan Mike Crapo dari Partai Republik sebagai pemimpin delegasi, akan bertemu dengan para pemimpin pemerintah dan bisnis di tiga negara yang mereka kunjungi, serta perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di wilayah tersebut.
Selain Senator Schumer, anggota-anggota Senat lain yang ikut dalam kunjungan ini adalah Bill Cassidy dan John Kennedy dari Partai Republik, serta Maggie Hassan dan Jon Ossoff dari Partai Demokrat.
Cina menyambut baik kunjungan ini dan berharap dapat memperdalam pemahaman “objektif” Senat AS terhadap Tiongkok serta memfasilitasi dialog antar badan legislatif kedua negara. Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan harapannya terhadap kunjungan ini dalam sebuah pernyataan pekan ini.
Pemerintahan Biden telah membatasi ekspor chip ke Cina dengan alasan menghindari akses Tiongkok terhadap teknologi canggih yang dapat digunakan untuk kemajuan militer atau pelanggaran hak asasi manusia. Cina telah merespons dengan tuduhan pemaksaan ekonomi terhadap perusahaan-perusahaan AS. (tia)
